Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait penyerangan Mabes Polri oleh terduga teroris, Rabu, 31 Maret 2021/Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait penyerangan Mabes Polri oleh terduga teroris, Rabu, 31 Maret 2021/Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Gagal Sekat Pemudik, Kapolri Diminta Mengevaluasi Kinerja Baintelkam

Siti Yona Hukmana • 29 Mei 2021 11:30
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta mengevaluasi kinerja Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri. Polisi dinilai gagal menyekat pemudik Lebaran 2021 karena tak ada konsep mengantisipasi dan deteksi dini.
 
"Akibatnya, terjadi berkali-kali insiden penerobosan pemudik menggunakan sepeda motor di Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Sabtu, 29 Mei 2021.
 
Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya disebut sempat kebingungan menghadapi banyaknya pemudik sepeda motor berupaya menerobos penyekatan pada Minggu, 9 Mei 2021. Sehingga, menambah personel gabungan TNI-Polri dan pos penyekatan larangan mudik lebaran.

"Jajaran kepolisian di daerah kebingungan menyikapi serbuan pemudik motor di perbatasan Jakarta-Jawa Barat," ujar Neta.
 
Menurut Neta, penerobosan tidak akan terjadi jika Baintelkam jeli dengan beredarnya ajakan mudik melalui WhatsApp Group (WAG). Isi pesan itu ajakan menerobos pos penyekatan mudik yang dijaga polisi.
 
Namun, Neta mengatakan penyekatan di perbatasan Jakarta-Banten, tepatnya di Kabupaten Tangerang sudah berjalan baik. Tak ada pemudik yang lolos pos penyekatan.
 
"Sehingga, penyeberangan (kapal) Feri di Merak, Banten, aman dan terkendali. Sepertinya, dalam hal ini Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat (Irjen Ahmad Dofiri) perlu belajar banyak kepada Kapolda Banten," ucapnya.
 
Baca: Penyekatan Arus Balik, 1.309 Orang Positif Covid-19
 
Neta menyebut keberhasilan penjagaan di Banten karena aparatur intelijen setempat berhasil mengintai 11 WAG yang memprovokasi pemudik agar menerobos pos penyekatan. Dari WAG itu pula diketahui titik-titik kumpul pemudik sebelum menuju pos penyekatan.
 
Kemudian, para pemudik digiring ke polres maupun polsek. Semua handphone pemudik disita. Setelah enam jam ditahan di kantor polisi, para pemudik digiring menuju arah pulang ke Jakarta.
 
"Sehingga, saat puncak mudik, Pelabuhan Merak aman, terkendali dan tidak ada gerombolan pemudik, terutama sepeda motor," kata Neta.
 
Dia berharap Listyo mengevaluasi Baintelkam. Terutama jajaran intelijen Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.
 
"Penyekatan dalam operasi ketupat 2021 ini pada dasarnya bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengerti. Namun, faktanya di perbatasan Jakarta-Jawa Barat tepatnya di Kedungwaringin penyekatan bobol berkali-kali," ujar Neta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan