medcom.id, Jakarta: Pemerintah akan meningkatkan early warning sistem di masyarakat. Hal tersebut terkait 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat dikabarkan hilang di Turki dan disinyalir hendak bergabung dengan kelompok Islamic State Of Irak dan Syria (ISIS).
“Pemerintah akan membenahi sistem yang ada. Ketegasan ini perlu agar pihak yang kurang bertanggung jawab memanfaatkan berbagai celah,” kata Juru Bicara (Jubir) Badan Nasional Penanggulangan Radikalisme (BNPT) Irfan Idris, Kamis (12/3/2015).
Pengaruh ISIS, menurut Irfan, sangat mengkhawatirkan karena memiliki militansi yang berlebihan. Sehingga apa pun yang dianggap tak sejalan akan dianggap sebagai lawan. "Merasa sudah mujahidin yang baru kembali dari medan laga. Ini tidak boleh terjadi dan BNPT akan berada di garis depan untuk memerangi hal tersebut,” tandas Irfan.
Saat ini pihak-pihak terkait masih berkoordinasi dengan pemerintah Turki dan Interpol. "Tugas kami mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk menyiapkan langkah antisipasi, seperti berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk melakukan pembinaan keagamaan. Juga Kementerian Pendidikan untuk membantu menghilangkan trauma anak-anak mereka yang kemarin ikut diajak ke sana,” lanjut Irfan.
Tetapi yang pasti, kata Irfan, pemerintah Indonesia tetap mewaspadai dan menyiapkan program penangkal pengaruh ISIS.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah akan meningkatkan
early warning sistem di masyarakat. Hal tersebut terkait 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat dikabarkan hilang di Turki dan disinyalir hendak bergabung dengan kelompok
Islamic State Of Irak dan Syria (ISIS).
“Pemerintah akan membenahi sistem yang ada. Ketegasan ini perlu agar pihak yang kurang bertanggung jawab memanfaatkan berbagai celah,” kata Juru Bicara (Jubir) Badan Nasional Penanggulangan Radikalisme (BNPT) Irfan Idris, Kamis (12/3/2015).
Pengaruh ISIS, menurut Irfan, sangat mengkhawatirkan karena memiliki militansi yang berlebihan. Sehingga apa pun yang dianggap tak sejalan akan dianggap sebagai lawan. "Merasa sudah mujahidin yang baru kembali dari medan laga. Ini tidak boleh terjadi dan BNPT akan berada di garis depan untuk memerangi hal tersebut,” tandas Irfan.
Saat ini pihak-pihak terkait masih berkoordinasi dengan pemerintah Turki dan Interpol. "Tugas kami mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk menyiapkan langkah antisipasi, seperti berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk melakukan pembinaan keagamaan. Juga Kementerian Pendidikan untuk membantu menghilangkan trauma anak-anak mereka yang kemarin ikut diajak ke sana,” lanjut Irfan.
Tetapi yang pasti, kata Irfan, pemerintah Indonesia tetap mewaspadai dan menyiapkan program penangkal pengaruh ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)