Jakarta: Mantan perekrut Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan, blak-blakan membongkar sistem perekrutan di bekas organisasi radikal tempatnya beraksi itu. Ia mengataka, pendoktrinan paham radikal dimulai sejak anak berusia muda.
"Bahkan kalangan PAUD, juga banyak yang melapor ke saya. Jadi di sekolah ada tepuk anak saleh," pungkas Ken dalam Primetime News Metro TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Dalam lagu tersebut, disisipkan lirik bernada intoleransi, seperti 'Islam, Yes. Kafir, No'. Bahkan, anak-anak diajarkan untuk mengucap 'Islam sampai mati' dengan tangan di leher seperti gerakan memenggal.
"Anak muda ini diharapkan jadi agen perekrut di wilayah mereka sendiri. Anak-anak ini luar biasa sebenarnya, tapi mereka diajarkan oleh guru yang salah," kata dia.
NII berusaha menanamkan nilai intoleransi sejak dini. Dok. Medcom
Paham NII mengedepankan supremasi terhadap kelompok mereka. Sementara, semua orang yang di luar kelompok tersebut merupakan kafir yang halal diambil harta bahkan nyawanya.
Baca: Puluhan Warga Garut Dibaiat NII Diusut Densus 88
Banyak anak muda yang akhirnya menentang orang tuanya sendiri. Bahkan mencuri harta dari orang tuanya dengan alasan Infaq.
"Ada juga anak pelajar yang infaq sampai 10 juta per bulan. Atas nama infaq dimiskinan. Orang tua dikafirkan, sekolah diputus," ungkapnya.
Polemik NII mencuat pasca 59 warga Garut, Jawa Barat, diduga dibaiat di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Mereka mengaku dibaiat masuk aliran sesat NII oleh ketua pengajiannya. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Mantan perekrut
Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan, blak-blakan membongkar sistem perekrutan di bekas organisasi radikal tempatnya beraksi itu. Ia mengataka, pendoktrinan paham radikal dimulai sejak anak berusia muda.
"Bahkan kalangan PAUD, juga banyak yang melapor ke saya. Jadi di sekolah ada tepuk anak saleh," pungkas Ken dalam
Primetime News Metro TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Dalam lagu tersebut, disisipkan lirik bernada intoleransi, seperti 'Islam, Yes. Kafir, No'. Bahkan, anak-anak diajarkan untuk mengucap 'Islam sampai mati' dengan tangan di leher seperti gerakan memenggal.
"Anak muda ini diharapkan jadi agen perekrut di wilayah mereka sendiri. Anak-anak ini luar biasa sebenarnya, tapi mereka diajarkan oleh guru yang salah," kata dia.
NII berusaha menanamkan nilai intoleransi sejak dini. Dok. Medcom
Paham NII mengedepankan supremasi terhadap kelompok mereka. Sementara, semua orang yang di luar kelompok tersebut merupakan kafir yang halal diambil harta bahkan nyawanya.
Baca:
Puluhan Warga Garut Dibaiat NII Diusut Densus 88
Banyak anak muda yang akhirnya menentang orang tuanya sendiri. Bahkan mencuri harta dari orang tuanya dengan alasan Infaq.
"Ada juga anak pelajar yang infaq sampai 10 juta per bulan. Atas nama infaq dimiskinan. Orang tua dikafirkan, sekolah diputus," ungkapnya.
Polemik NII mencuat pasca
59 warga Garut, Jawa Barat, diduga dibaiat di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Mereka mengaku dibaiat masuk aliran sesat NII oleh ketua pengajiannya.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)