Ilustrasi Polri/Medcom.id
Ilustrasi Polri/Medcom.id

34 WNI Korban Penipuan di Kamboja Tak Disekap, Polisi: Digaji Setiap Bulan

Siti Yona Hukmana • 17 Desember 2022 01:40
Jakarta: Polda Sulawesi Utara (Sulut) memastikan 34 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perusahaan penipuan daring (online scam) di Poipet, Kamboja tidak disekap. Mereka juga digaji setiap bulan.
 
"Kami mendapat informasi yang akurat dari kepolisian bahwa terhadap mereka itu statusnya tidak ada penyekapan, kemudian tidak ada pemaksaan juga, kemudian mendapatkan gaji di setiap tanggal 15-nya," kata Kapolda Sulawesi Utara Irjen Setyo Budiyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Setyo belum melakukan pendalaman. Polisi bersama instansi terkait bekerja sama mendapatkan data-data terkait perkara yang ada.
 

Baca: Polri akan Jemput 34 WNI Korban Penyekapan di Kamboja


"Prinsipnya bahwa Polri dalam hal ini penyidik bersama Polda bekerja sama dengan Kedutaan Besar di sana mendalami beberapa hal untuk mendapatkan data-data yang akurat," ujarnya.

Setyo mengatakan ke-34 WNI yang ada di Kamboja tersebut dalam keadaan sehat. Puluhan warga Indonesia itu masih dalam penanganan pemerintah Kamboja sebelum dipulangkan ke Tanah Air.
 
"Kondisinya baik sehat artinya bahwa masih dalam penanganan pemerintah Kamboja. Awalnya waktu itu mau diserahterimakan, tapi ada beberapa hal yang menggangu proses pemulangan. Nanti ada penjelasan dari pihak Kemenlu atau Kedutaan Besar yang ada di sana," jelasnya.
 
Sebelumnya, 34 WNI disebut menjadi korban penipuan dan penyekapan perusahaan online scam di Poipet, Kamboja. Polisi menyebut 34 WNI ini terikat kontrak dengan perusahaan tersebut.
 
"Hasil wawancara singkat terhadap dua orang, kami dapatkan mereka ternyata ada kontrak terhadap perusahaan. Mereka direkrut oleh agen perusahaan Dinshen Group," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Dari jumlah total WNI yang disekap, rata-rata bekerja dalam kurun waktu 1-4 bulan. Rata-rata penghasilan mereka berkisar 800 USD setara dengan Rp12,5 juta rupiah. Puluhan orang itu masuk ke Kamboja melalui Batam-Malaysia-Thailand.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan