Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan berkas perkara dugaan penerimaan gratifikasi dengan tersangka Akbar Tandaniria Mangkunegara (ATMN) dinyatakan lengkap. Adik eks Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara, itu segera diadili.
"Persidangan diagendakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjung Karang, Bandar Lampung," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Jumat, 10 Desember 2021.
Tersangka beserta barang bukti telah diserahkan kepada tim jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa akan menyusun surat dakwaan dan segera melimpahkan ke Pengadilan Tipikor Tanjung Karang.
Baca: Dugaan Gratifikasi di Pemkab Lampung Utara Dipertajam Lewat 4 Saksi
"Untuk sementara penahanan tersangka dilanjutkan oleh tim jaksa untuk waktu 20 hari, mulai 9 Desember 2021 sampai 28 Desember 2021 di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Bandar Lampung," ujar Ali.
Akbar sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak April 2021. Dia diduga ikut memainkan proyek di Lampung Utara bersama dengan Agung pada 2015-2019.
Akbar dibantu mantan Kepala Dinas PUPR Lampung Utara Syahbuddin selama beraksi. Syahbuddin saat ini tengah menjalani hukuman penjara.
Agung Ilmu, Syahbuddin, dan Akbar diduga telah menerima Rp100,2 miliar dari tindakan liciknya itu. Dari total uang itu, Akbar diduga mengantongi Rp2,3 miliar.
Akbar disangkakan melanggar Pasal 12B atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 KUHP.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menyatakan berkas perkara dugaan penerimaan gratifikasi dengan tersangka Akbar Tandaniria Mangkunegara (ATMN) dinyatakan lengkap. Adik eks Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara, itu segera diadili.
"Persidangan diagendakan di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) Tanjung Karang, Bandar Lampung," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Jumat, 10 Desember 2021.
Tersangka beserta barang
bukti telah diserahkan kepada tim jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa akan menyusun surat dakwaan dan segera melimpahkan ke Pengadilan Tipikor Tanjung Karang.
Baca:
Dugaan Gratifikasi di Pemkab Lampung Utara Dipertajam Lewat 4 Saksi
"Untuk sementara penahanan tersangka dilanjutkan oleh tim jaksa untuk waktu 20 hari, mulai 9 Desember 2021 sampai 28 Desember 2021 di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Bandar Lampung," ujar Ali.
Akbar sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak April 2021. Dia diduga ikut memainkan proyek di Lampung Utara bersama dengan Agung pada 2015-2019.
Akbar dibantu mantan Kepala Dinas PUPR Lampung Utara Syahbuddin selama beraksi. Syahbuddin saat ini tengah menjalani hukuman penjara.
Agung Ilmu, Syahbuddin, dan Akbar diduga telah menerima Rp100,2 miliar dari tindakan liciknya itu. Dari total uang itu, Akbar diduga mengantongi Rp2,3 miliar.
Akbar disangkakan melanggar Pasal 12B atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
