Teror. Ilsutrasi: Medcom.id.
Teror. Ilsutrasi: Medcom.id.

Teroris Menari di Atas Konflik

Theofilus Ifan Sucipto • 09 Mei 2019 12:28
Jakarta: Pengamat Intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib menyebut organisasi teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Lampung bertujuan memicu konflik pecah belah. Masyarakat diminta waspada.
 
"Ini bagian strategi mereka yaitu mitfahu siro' atau memicu konflik pecah belah," kata Ridlwan kepada Medcom.id, Kamis 9 April 2019.
 
Dia menyebut konsep ini sudah lama diterapkan, tepatnya sejak era Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Organisasi teroris semacam JAD Lampung pun menganggap demokrasi adalah barang haram produk kafir.
 
Mereka tidak memedulikan siapa presiden yang bakal terpilih pada Rabu, 22 Mei 2019. "Bagi mereka perhelatan pemilu atau acara demokrasi tidak terkait langsung dengan organisasinya," ujar dia.
 
Organisasi teroris itu, lanjut Ridlwan, hanya bisa berhasil menancapkan ideologinya di satu negara jika ada terjadi konflik antara dua pihak. Ridlwan mencontohkan di Suriah ada konflik antara Islam Sunni dan Syiah.
 
"Mereka hanya mementingkan momen konflik dua kubu," ujar dia.
 
Ridlwan tidak sepakat jika ada yang mengatakan teroris muncul jelang pemilu adalah rekayasa. Simpulan itu disebut salah dan terburu-buru.
 
Baca: Densus 88 Amankan Bahan Peledak dari Toko di Bekasi

Menurutnya, sebelum tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menggerebek, perlu ada bukti permulaan yang cukup dan diuji ke pengadilan. Jika bukti tidak kuat, tidak ada penangkapan teroris.
 
Ridlwan mengatakan seharusnya pihak-pihak yang berencana melakukan demonstrasi pada 22 Mei bersyukur karena adanya penangkapan teroris. Mereka bisa berdemo dengan aman.
 
"Bayangkan kalau saat demo dan (bom) meledak di situ. Pasti terjadi konflik dan saling tuduh," ujar dia.
 
Menurut dia, jika itu terjadi, miftahu siro' kelompok teror berhasil. Demokrasi bakal kacau sehingga masyarakat tidak memercayai pemerintah. Kelompok teroris pun masuk menancapkan paham khilafah dan negara Islam (daulah Islamiyyah).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan