Habiburokhman Tak Percaya Munarman Terlibat ISIS

Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tidak percaya mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terlibat kelompok teroris ISIS. Dia mengaku sudah mengenal Munarman sejak 1990-an. Dia menilai sikap Munarman yang dikenalnya berbeda dengan ISIS. Munarman dinilai cenderung bersuara di muka umum. "Cara berjuang Munarman itu jauh dengan apa yang dilakukan ISIS, beliau terbiasa berjuang di area terbuka, area terang benderang, tidak secara melakukan kekerasan dan sebagainya yang menjadi ciri dari ISIS," kata Habiburokhman dalam diskusi daring Chrosscheck by Medcom.id dengan tema "FPI, Terorisme, dan Propaganda", Minggu, 14 Februari 2021. Dia juga tidak percaya FPI memberikan dukungan ke ISIS. Pasalnya, dugaan itu tidak pernah terbukti. "Kalau toh ada kejadian tahun 2015, itu enam tahun yang lalu, dalam penyidikan tindak pidana teroris saya rasa biasanya dilakukan dengan cepat," ujar Habiburokhman. (Baca: Diduga Hadir di Pembaiatan ISIS, Munarman Diminta Segera Ditindak) Namun, dia menyerahkan proses penyelidikan dan penyidikan ke polisi."Jadi kita serahkan saja ini kepada proses hukumnya seperti apa, kita enggak bisa bernarasi, enggak bisa juga berspekulasi dalam kasus ini," tutur dia. Sebelumnya, nama Munarman dikait-kaitkan dengan aktivitas terduga teroris. Baru-baru ini, pengakuan itu diungkap terduga teroris Muhammad Fikri Oktaviadi. Fikri ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 6 Januari 2021. Ia ditangkap karena pernah mengikuti baiat di Pondok Sudiang pada 2015. “(Pembaiatan) dihadiri ustaz Basri pemimpin acara, ustaz Fauzan penerbit buku, ustaz Munarman Panglima DPP FPI yang mewakili FPI, dan ustaz Mustar sebagai moderator,” ujar Fikri melalui video yang tersebar via WhatsApp, Senin, 8 Februari 2021. Beberapa simpatisan FPI juga ikut dalam pembaiatan. Fikri menyebut beberapa nama simpatisan organisasi yang sempat dipimpin Muhammad Rizieq Shihab itu.