Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian menerima salam dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso -- MI/Susanto
Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian menerima salam dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso -- MI/Susanto

Budi Waseso Yakin Senior di Kepolisian Dukung Tito

Achmad Zulfikar Fazli • 16 Juni 2016 15:43
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso memastikan tidak ada senioritas di dalam institusi kepolisian. Senioritas hanya terjadi saat pendidikan. Begitu lulus, semua sama, harus menjalankan tugas dan amanah dengan baik.
 
"Sekali lagi, senioritas, junior senior engga ada. Itu cuma kehidupan di dalam pendidikan dulu. Tapi di kala sekarang kita sudah tugas, jadilah bagaimana amanah yang diberikan. Itu bisa kita lakukan sebaik mungkin," kata Komjen Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
 
Komjen Budi yakin, meski Tito lebih muda dari jenderal bintang tiga lainnya, dukungan akan tetap mengalir kepadanya untuk memimpin kepolisian. "Tentu semua senior akan mendukung walaupun itu junior. Kalau junior itu mempunyai kemampuan dan bekerja dengan baik, saya kira semua akan mendukung," ujarnya.

Pemilihan Tito sebagai calon tunggal Kapolri memang sempat mengejutkan. Pasalnya, masih ada jenderal bintang tiga yang lebih senior, di antaranya Wakapolri Komjen Budi Gunawan angkatan 83, Kepala BNN Komjen Budi Waseso (84), serta Irwasum Komjen Dwi Priyatno (82).
 
Tito disebut telah melompati lima angkatan di kepolisian untuk menjadi Kapolri. Namun, Komjen Budi menegaskan itu bukan masalah.
 
"Regenerasi tidak ada panjang atau pendek. Di mana itu memang memerlukan percepatan dari regenerasi satu organisasi, saya kira tidak apa-apa," terangnya.
 
Menurut Komjen Budi, percepatan regenerasi sebenarnya cukup baik. Asalkan tujuannya untuk kebaikan negara dan bangsa dalam hal penegakan hukum. Lagi pula, Komje Budi memandang Tito memiliki kemampuan untuk menjadi Kapolri.
 
"Insya Allah beliau bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Buwas.
 
Presiden Joko Widodo mengajukan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri kepada DPR. Ia mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Tito juga pernah menjabat sebagai Kapolda Papua.
 
Karir Tito bida dibilang melesat cukup cepat. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT.
 
Tito juga sudah tidak asing bersinggungan dengan terorisme. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Karena prestasinya, Tito didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
 
Lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga ini kembali mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Dia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan