medcom.id, Jakarta: Polisi masih mencari senjata api berjenis Revolver yang dipegang S saat menyendera Asep Sulaeman dan keluarga di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Satu senjata api yang sudah disita polisi berjenis Walther PPK yang saat kejadian dipegang AJ.
"Sementara proses pencarian senjata api yang satu lagi di tempat kejadian perampokan, di rumah korban," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F. Kurniawan saat dikonfirmasi Metrotvnews.com, Kamis (15/9/2016).
Hendy menjelaskan, AJ dan S belum mau membuka mulut dan menunjukan tempat keduanya menyembunyikan senjata api. Sejauh ini, keyakinan Hendy, S menyembunyikan senjata api di rumah Asep, Jalan Bukit Hijau 9, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Dari prarekonstruksi, diduga kuat disembunyikan di rumah korban. Sampai saat ini baik Jhon (AJ) maupun Samadi (S) belum kooperatif terhadap penyidikan. Nanti kami minta bantuan Gegana untuk mencari," jelas Hendy.
Penyanderaan di rumah Asep pada 3 September sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah sembilan jam, polisi meringkus dua pelaku berinisial AJ dan S dan menyelamatkan Asep, anak, dan istrinya.
Ternyata AJ dan S dibantu tiga orang yang menungggu di luar rumah korban. Ketiganya melarikan diri menggunakan mobil milik AJ setelah mengetahui aksinya terendus polisi.
Lalu, polisi menangkap mereka, yakni RHN, HS, dan SAS di wilayah Cilegon dan Tangerang pada Rabu malam 7 September. Namun, polisi melepaskan HS lantaran tidak terbukti terlibat menyandera Asep dan keluarga.
Satu pelaku terakhir berinisial S menyerahkan diri ke polisi pada 10 September.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyatakan, kejahatan di rumah Asep murni perampokan. "Ini diperkuat dengan adanya perencanaan yang matang, termasuk pembagian tugas dari masing-masing tersangka," kata Awi.
Awi mengatakan, AJ, yang diduga otak kejahatan ini, sempat menodongkan senjata api ke Asep. Selama beberapa jam AJ dan S menguasai harta benda berupa dompet milik istri Asep dan tiga handpone milik korban.
Sedangkan Bambang Sunaryo, kuasa hukum tersangka AJ, mengatakan, masalah pribadi antara AJ dengan istri Asep yang melatarbelakangi kejadian tersebut. "AJ dengan ibu E (istri Asep) ada hubungan pekerjaan," kata Bambang, Jumat 9 September.
medcom.id, Jakarta: Polisi masih mencari senjata api berjenis Revolver yang dipegang S saat menyendera Asep Sulaeman dan keluarga di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Satu senjata api yang sudah disita polisi berjenis Walther PPK yang saat kejadian dipegang AJ.
"Sementara proses pencarian senjata api yang satu lagi di tempat kejadian perampokan, di rumah korban," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F. Kurniawan saat dikonfirmasi
Metrotvnews.com, Kamis (15/9/2016).
Hendy menjelaskan, AJ dan S belum mau membuka mulut dan menunjukan tempat keduanya menyembunyikan senjata api. Sejauh ini, keyakinan Hendy, S menyembunyikan senjata api di rumah Asep, Jalan Bukit Hijau 9, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Dari prarekonstruksi, diduga kuat disembunyikan di rumah korban. Sampai saat ini baik Jhon (AJ) maupun Samadi (S) belum kooperatif terhadap penyidikan. Nanti kami minta bantuan Gegana untuk mencari," jelas Hendy.
Penyanderaan di rumah Asep pada 3 September sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah sembilan jam, polisi meringkus dua pelaku berinisial AJ dan S dan menyelamatkan Asep, anak, dan istrinya.
Ternyata AJ dan S dibantu tiga orang yang menungggu di luar rumah korban. Ketiganya melarikan diri menggunakan mobil milik AJ setelah mengetahui aksinya terendus polisi.
Lalu, polisi menangkap mereka, yakni RHN, HS, dan SAS di wilayah Cilegon dan Tangerang pada Rabu malam 7 September. Namun, polisi melepaskan HS lantaran tidak terbukti terlibat menyandera Asep dan keluarga.
Satu pelaku terakhir berinisial S menyerahkan diri ke polisi pada 10 September.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyatakan, kejahatan di rumah Asep murni perampokan. "Ini diperkuat dengan adanya perencanaan yang matang, termasuk pembagian tugas dari masing-masing tersangka," kata Awi.
Awi mengatakan, AJ, yang diduga otak kejahatan ini, sempat menodongkan senjata api ke Asep. Selama beberapa jam AJ dan S menguasai harta benda berupa dompet milik istri Asep dan tiga handpone milik korban.
Sedangkan Bambang Sunaryo, kuasa hukum tersangka AJ, mengatakan, masalah pribadi antara AJ dengan istri Asep yang melatarbelakangi kejadian tersebut. "AJ dengan ibu E (istri Asep) ada hubungan pekerjaan," kata Bambang, Jumat 9 September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)