medcom.id, Jakarta: Tim independen pencari fakta `nyanyian` Freddy Budiman telah memeriksa mantan Kalapas Nusakambangan Liberty Sitinjak. Tim bekerja mencari bukti ucapan Freddy soal aliran dana Rp90 miliar ke pejabat Polri.
"Sitinjak juga mengakui bahwa dia pernah disogok oleh Freddy Budiman melalui lawyernya, tapi dia menolak," kata anggota tim Independen Effendi Gazali di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2016).
Effedi mengatakan, hasil pemeriksaan Sitinjak serupa dengan apa yang dikatakan Freddy kepada Koordinator KontraS Haris Azhar, yakni penyogokan. Tapi, kini diketahui penyogokan bermula dari Freddy.
"Pada sisi lain yang kita peroleh kenyataan bahwa Freddy Budiman berusaha menyogok, tapi dia menolak," jelasnya.
Aksi sogok itu, kata Effedi, dilakukan untuk mendapatkan beragam fasilitas khusus di dalam lapas. Usaha gembong narkoba yang dieksekusi mati, Jumat 29 Juli, itu sia-sia karena ditolak Sitinjak.
Keterangan Sitinjak juga serupa dengan hasil pemeriksaan sejumlah pihak lain. Mereka yang diperiksa merupakan orang yang ikut dalam perbincangan Freddy dan Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Dalam hal itu kita senang lah datanya persis sama dengan yang dikumpulkan dari pihak-pihak yang hadir pada waktu itu," ucap dia.
Secara pribadi, Effendi mengapresiasi Sitinjak yang bisa tegas terhadap Freddy. Ia juga dinilai bisa menegakkan disiplin di Lapas Nusakambangan.
"Secara tidak langsung terlihat bahwa Sitinjak itu melakukan hal-hal yang dianggap cukup keras terhadap mereka yang ada di LP Nusakambangan," kata Effendi.
medcom.id, Jakarta: Tim independen pencari fakta `nyanyian` Freddy Budiman telah memeriksa mantan Kalapas Nusakambangan Liberty Sitinjak. Tim bekerja mencari bukti ucapan Freddy soal aliran dana Rp90 miliar ke pejabat Polri.
"Sitinjak juga mengakui bahwa dia pernah disogok oleh Freddy Budiman melalui lawyernya, tapi dia menolak," kata anggota tim Independen Effendi Gazali di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2016).
Effedi mengatakan, hasil pemeriksaan Sitinjak serupa dengan apa yang dikatakan Freddy kepada Koordinator KontraS Haris Azhar, yakni penyogokan. Tapi, kini diketahui penyogokan bermula dari Freddy.
"Pada sisi lain yang kita peroleh kenyataan bahwa Freddy Budiman berusaha menyogok, tapi dia menolak," jelasnya.
Aksi sogok itu, kata Effedi, dilakukan untuk mendapatkan beragam fasilitas khusus di dalam lapas. Usaha gembong narkoba yang dieksekusi mati, Jumat 29 Juli, itu sia-sia karena ditolak Sitinjak.
Keterangan Sitinjak juga serupa dengan hasil pemeriksaan sejumlah pihak lain. Mereka yang diperiksa merupakan orang yang ikut dalam perbincangan Freddy dan Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Dalam hal itu kita senang lah datanya persis sama dengan yang dikumpulkan dari pihak-pihak yang hadir pada waktu itu," ucap dia.
Secara pribadi, Effendi mengapresiasi Sitinjak yang bisa tegas terhadap Freddy. Ia juga dinilai bisa menegakkan disiplin di Lapas Nusakambangan.
"Secara tidak langsung terlihat bahwa Sitinjak itu melakukan hal-hal yang dianggap cukup keras terhadap mereka yang ada di LP Nusakambangan," kata Effendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)