medcom.id, Jakarta: Hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memanas belakangan ini. Perseteruan dipantik kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi ada di antara kedua belah pihak yang berkonflik. KPK, kini sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi pada pembelian lahan RS Sumber Waras. Penyelidikan mengacu pada hasil audit investigasi BPK yang menyebut ada indikasi kerugian negara.
Namun demikian, KPK enggan dikait-kaitkan dalam benturan pendapat Ahok dan BPK. "KPK tidak ikut soal tuding-tudingan," ujar Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif dalam pesan singkat, Jumat (15/4/2016).
Menurut Syarif, KPK masih terus mendalami kasus RS Sumber Waras. Komisi antikorupsi ini masih perlu memverifikasi hasil pemeriksaan terhadap Ahok pada Selasa 12 April lalu.
"Sedang dipetakan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan. Laporan BPK juga dimintakan klarifikasi ke Ahok dan itu yang sedang dilakukan," tutur Syarif.
Ahok dan BPK memang sedang terlibat perang dingin. Ahok kesal dengan penyataan BPK yang mempersilakan semua pihak yang merasa dirugikan dengan hasil auditnya melapor.
Sementara, Ahok mengaku sudah pernah melaporkan hasil audit BPK ke Majelis Kehormatan Kode Etik BPK pada Agustus lalu. Namun hingga kini, Ahok mengaku tak ada respons dari majelis.
Dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras berawal dari terbitnya hasil audit BPK DKI Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta pada 2014.
Badan auditor itu menganggap Pemprov DKI menyalahi aturan lantaran harga lahan jauh lebih mahal. Catatan BPK, ada indikasi kerugian negara senilai Rp191 miliar dalam pembelian lahan tersebut.
KPK, pada Agustus tahun lalu, menyelidiki dugaan korupsi ini dan meminta BPK untuk mengaudit ulang. Audit investigasi sudah diserahkan BPK. Penyelidikan masih berlangsung. Ahok sudah diperiksa KPK pada Selasa 12 April. Pemeriksaan berlangsung lebih dari 12 jam.
medcom.id, Jakarta: Hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memanas belakangan ini. Perseteruan dipantik kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi ada di antara kedua belah pihak yang berkonflik. KPK, kini sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi pada pembelian lahan RS Sumber Waras. Penyelidikan mengacu pada hasil audit investigasi BPK yang menyebut ada indikasi kerugian negara.
Namun demikian, KPK enggan dikait-kaitkan dalam benturan pendapat Ahok dan BPK. "KPK tidak ikut soal tuding-tudingan," ujar Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif dalam pesan singkat, Jumat (15/4/2016).
Menurut Syarif, KPK masih terus mendalami kasus RS Sumber Waras. Komisi antikorupsi ini masih perlu memverifikasi hasil pemeriksaan terhadap Ahok pada Selasa 12 April lalu.
"Sedang dipetakan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan. Laporan BPK juga dimintakan klarifikasi ke Ahok dan itu yang sedang dilakukan," tutur Syarif.
Ahok dan BPK memang sedang terlibat perang dingin. Ahok kesal dengan penyataan BPK yang mempersilakan semua pihak yang merasa dirugikan dengan hasil auditnya melapor.
Sementara, Ahok mengaku sudah pernah melaporkan hasil audit BPK ke Majelis Kehormatan Kode Etik BPK pada Agustus lalu. Namun hingga kini, Ahok mengaku tak ada respons dari majelis.
Dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras berawal dari terbitnya hasil audit BPK DKI Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta pada 2014.
Badan auditor itu menganggap Pemprov DKI menyalahi aturan lantaran harga lahan jauh lebih mahal. Catatan BPK, ada indikasi kerugian negara senilai Rp191 miliar dalam pembelian lahan tersebut.
KPK, pada Agustus tahun lalu, menyelidiki dugaan korupsi ini dan meminta BPK untuk mengaudit ulang. Audit investigasi sudah diserahkan BPK. Penyelidikan masih berlangsung. Ahok sudah diperiksa KPK pada Selasa 12 April. Pemeriksaan berlangsung lebih dari 12 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)