Jakarta: Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Sari Yuliati meminta masyarakat tak berspekulasi terkait kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, pada Rabu, 8 September 2021. Kebakaran ini diduga dipicu korsleting listrik di Blok C2 lapas tersebut.
"Saya berharap masyarakat tidak berspekulasi atas kejadian kebakaran ini dan menunggu hasil investigasi," kata Sari kepada wartawan, Kamis, 9 September 2021.
Sari menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam peristiwa ini setidaknya 43 narapidana meninggal, rinciannya 41 kemarin saat peristiwa, sedangkan 2 lainnya meninggal hari ini saat dirawat di RSUD Tangerang.
"Saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah ini," ujarnya.
Sari juga menyoroti persoalan overcapacity yang terjadi pada lapas di Indonesia yang menjadi persoalan klasik, namun belum juga dibenahi. Menurut dia, pembenahan masalah ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Pembenahan yang serius dari hulu, yaitu tentang undang-undang sampai ke hilir dalam bentuk fisik lapas mutlak dilakukan untuk perbaikan kondisi lapas ke depannya," katanya.
Baca: Kalapas Tangerang Pastikan Tak Ada Bentrok Napi Sebelum Kebakaran
Sebelumnya, terjadi kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten. Penghuni tahanan di Lapas Tangerang sebanyak 2.072 orang. Sedangkan di Blok C2 yang dilalap api dihuni 122 orang.
Dalam peristiwa ini, 41 warga binaan tewas, delapan orang dirawat di RSUD Tangerang, dan puluhan lainnya luka-luka. Hari ini, tiga orang yang dirawat di RSUD Tangerang meninggal. Dengan demikian, total korban tewas menjadi 44 orang.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Anggota
Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Sari Yuliati meminta masyarakat tak berspekulasi terkait kebakaran di
Lapas Kelas I Tangerang, Banten, pada Rabu, 8 September 2021. Kebakaran ini diduga dipicu korsleting listrik di Blok C2 lapas tersebut.
"Saya berharap masyarakat tidak berspekulasi atas kejadian kebakaran ini dan menunggu hasil investigasi," kata Sari kepada wartawan, Kamis, 9 September 2021.
Sari menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam peristiwa ini setidaknya 43 narapidana meninggal, rinciannya 41 kemarin saat peristiwa, sedangkan 2 lainnya meninggal hari ini saat dirawat di RSUD Tangerang.
"Saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah ini," ujarnya.
Sari juga menyoroti persoalan
overcapacity yang terjadi pada lapas di Indonesia yang menjadi persoalan klasik, namun belum juga dibenahi. Menurut dia, pembenahan masalah ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Pembenahan yang serius dari hulu, yaitu tentang undang-undang sampai ke hilir dalam bentuk fisik lapas mutlak dilakukan untuk perbaikan kondisi lapas ke depannya," katanya.
Baca:
Kalapas Tangerang Pastikan Tak Ada Bentrok Napi Sebelum Kebakaran
Sebelumnya, terjadi kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten. Penghuni tahanan di Lapas Tangerang sebanyak 2.072 orang. Sedangkan di Blok C2 yang dilalap api dihuni 122 orang.
Dalam peristiwa ini, 41 warga binaan tewas, delapan orang dirawat di RSUD Tangerang, dan puluhan lainnya luka-luka. Hari ini, tiga orang yang dirawat di RSUD Tangerang meninggal. Dengan demikian, total korban tewas menjadi 44 orang.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)