Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon

KSAD Dinilai Ingin Selesaikan Masalah Papua Seperti Konflik di Aceh

Anggi Tondi Martaon • 28 November 2021 12:21
Jakarta: Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman mengimbau prajurit tidak berpikir membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua diapresiasi. Pendekatan dialog harus diutamakan menyelesaikan masalah keamanan di Bumi Cendrawasih.
 
"Pendekatan di era Gus Dur (Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid) atau SBY (Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono) dalam konteks penyelesaian konflik bersenjata di Aceh," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam program Crosschek Medcom.id bertemakan Prajurit Jangan Berpikir Bunuh KKB, Minggu, 28 November 2021.
 
Usman menyebut pendekatan dialog harus dikedepankan. Sehingga, penyelesaian gangguan keamanan di Bumi Cenderawasih berjalan baik.

Dia menilai cara tersebut juga harus diterapkan menyikapi keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pasalnya, OPM lahir karena ketidakpuasan terhadap sejumlah aspek.
 
Ketidakpuasan yang dimaksud, seperti ketimpangan sosial, ekonomi, pembangunan, dan politik sejarah. "Maksudnya adalah satu ketidakpuasan atas sejarah politik mereka yang tidak diakui pemerintah Indonesia," tutur dia.
 
Sehingga, perbedaan pendapat dan permasalahan di Papua tidak tepat bila diselesaikan dengan cara militer. Melainkan mesti diselesaikan dengan cara dialog.
 
"Selesaikan secara dialog, mereka saudara kita, mereka dirangkul," ujar Usman.  
 
Usman juga menyoroti upaya penanganan KKB di Papua. Dia mengingatkan pendekatan yang harus dilakukan melalui penegakan hukum.
 
Sebelumnya, Dudung mengingatkan personel TNI bertugas di Papua tidak berpikir membunuh KKB. Prajurit justru diminta mencintai dan membantu masyarakat Papua.
 
Baca: Pernyataan Dudung Menegaskan Penanganan di Papua Secara Civil Justice
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan