Jakarta: Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Taufik Basari, mendesak kasus intimidasi aparat kepada Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang, diusut serius. Karena upaya intimidasi itu bentuk ancaman bagi demokrasi.
"Apa yang sedang dialami oleh BEM UI, termasuk ketuanya adalah lonceng bagi demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Ketika langkah kritis yang dilakukan berbuah adanya intimidasi, hal itu semakin menunjukan bahwa demokrasi kita sedang terancam," ujar Taufik Basari melalui keterangan tertulis, Senin, 13 November 2023.
Taufik mengatakan bila tindakan intimidasi itu dibiarkan akan membuat masyarakat tidak lagi punya harapan. Khususnya terhadap proses demokrasi.
Ia menekankan aparat kepolisian harus segera bertindak cepat. Apabila tidak ada tindakan dari kepolisian, maka dapat menimbulkan asumsi yang semakin negatif kepada pemerintah serta aparat penegak hukum.
"Hal ini untuk menunjukan bahwa aparat penegak hukum tidak membiarkan itu terjadi," ujar Taufik.
Ketua DPP Partai NasDem bidang Hukum, Advokasi dan HAM menegaskan mestinya tindakan represif seperti gaya orde baru yang gemar membungkam suara-suara kritis tak dibolehkan. Aspirasi dan kritik publik sejatinya harus didengarkan.
"Kita harus membuka seluas-luasnya ruang semua pihak yang ingin menggunakan hak bersuara dalam demokrasi di Indonesia," ucap Taufik.
Sebelumnya, Melki Sedek Huang, mengungkapkan keluarga dan orang-orang terdekatnya mendapat intimidasi dari aparat. Tindakan ini ia dapatkan setelah mengkritik terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia minimal capres-cawapres.
“Ibu saya di rumah didatangi aparat keamanan. Ada dari TNI-Polri menanyakan ke ibu saya, ‘Melki biasa balik ke rumah kapan? Melki kegiatan dulu di rumah ngapain aja?" ujar Melki, Selasa, 7 November 2023.?
Jakarta: Anggota Komisi III DPR dari
Fraksi NasDem, Taufik Basari, mendesak kasus intimidasi aparat kepada Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang, diusut serius. Karena upaya intimidasi itu bentuk ancaman bagi demokrasi.
"Apa yang sedang dialami oleh BEM UI, termasuk ketuanya adalah lonceng bagi demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Ketika langkah kritis yang dilakukan berbuah adanya intimidasi, hal itu semakin menunjukan bahwa demokrasi kita sedang terancam," ujar Taufik Basari melalui keterangan tertulis, Senin, 13 November 2023.
Taufik mengatakan bila tindakan intimidasi itu dibiarkan akan membuat masyarakat tidak lagi punya harapan. Khususnya terhadap proses demokrasi.
Ia menekankan aparat kepolisian harus segera bertindak cepat. Apabila tidak ada tindakan dari kepolisian, maka dapat menimbulkan asumsi yang semakin negatif kepada pemerintah serta aparat penegak hukum.
"Hal ini untuk menunjukan bahwa aparat penegak hukum tidak membiarkan itu terjadi," ujar Taufik.
Ketua DPP Partai NasDem bidang Hukum, Advokasi dan HAM menegaskan mestinya tindakan represif seperti gaya orde baru yang gemar membungkam suara-suara kritis tak dibolehkan. Aspirasi dan kritik publik sejatinya harus didengarkan.
"Kita harus membuka seluas-luasnya ruang semua pihak yang ingin menggunakan hak bersuara dalam demokrasi di Indonesia," ucap Taufik.
Sebelumnya, Melki Sedek Huang, mengungkapkan keluarga dan orang-orang terdekatnya mendapat intimidasi dari aparat. Tindakan ini ia dapatkan setelah mengkritik terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia minimal capres-cawapres.
“Ibu saya di rumah didatangi aparat keamanan. Ada dari TNI-Polri menanyakan ke ibu saya, ‘Melki biasa balik ke rumah kapan? Melki kegiatan dulu di rumah ngapain aja?" ujar Melki, Selasa, 7 November 2023.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)