Gedung KPK. Foto: Medcom.id
Gedung KPK. Foto: Medcom.id

KPK Panggil Direktur RSUD Kota Bekasi Terkait Suap Rahmat Effendi

Candra Yuri Nuralam • 02 Februari 2022 12:56
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur RSUD Kota Bekasi Kusnanto, Rabu, 2 Februari 2022. Dia dipanggil untuk pendalaman kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di Kota Bekasi.
 
"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka RE (Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi)," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu, 2 Februari 2022.
 
KPK juga memanggil lima orang saksi lain dalam kasus ini. Kelimanya, yakni Kabid Pertanahan Disperkimtan Bekasi, Heryanto; karyawan swasta, Dicky Gesti Ardiansyah; wiraswasta, Novel; Kabid Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi, Rina Oktavia; dan staf di Bapenda Kota Bekasi, Lani Sundari.

Sebelumnya, 14 orang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bekasi. Sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka.
 
Baca: KPK Sita Rp200 Juta dari Ketua DPRD Bekasi Terkait Suap Rahmat Effendi
 
Sebanyak lima tersangka berstatus sebagai penerima. Mereka ialah Rahmat Effendi; Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP, M Bunyamin; Lurah Jatisari, Mulyadi; Camat Jatisampurna, Wahyudin; dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi.
 
Mereka disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
 
Sementara itu, empat lainnya ditetapkan sebagai tersangka pemberi. Mereka, yakni Direktur PT MAM Energindo, Ali Amril; pihak swasta, Lai Bui Min; Direktur Kota Bintang Rayatri, Suryadi; dan Camat Rawalumbu, Makhfud Saifudin.
 
Mereka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12 huruf f serta Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan