Tutup Hakordia 2022, Firli: Korupsi Masih Tak Pandang Kondisi
Candra Yuri Nuralam • 11 Desember 2022 13:43
Jakarta: Rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 berakhir. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta semangat pemberantasan rasuah di Indonesia tetap berlanjut.
Firli meminta tema 'Indonesia pulih, bersatu berantas' dalam Hakordia diserap untuk membakar semangat antikorupsi. Dua tema itu diambil dari acara KTT G20 dan tema kemerdekaan RI ke-77.
"Melalui Hakordia 2022, momentum pulihnya Indonesia dari covid-19 diharap dapat menjadi tonggak untuk menguatkan kembali partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi, sehingga Indonesia maju dan siap menghadapi tantangan global," kata Firli dalam sambutannya di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu, 11 Desember 2022.
Firli mengatakan pandemi covid-19 masih berlangsung saat ini. Begitu pula dengan korupsi yang masih jalan meski pandemi sedang menyusahkan masyarakat.
"Hal ini membuktikan bahwa tindakan korupsi adalah kejahatan luar biasa yang tidak memantang kondisi, situasi, dan korbannya," ucap Firli.
Atas dasar itulah KPK meminta masyarakat terus memberantas korupsi meski Hakordia berakhir. Semangat yang tak pernah padam diperlukan karena korupsi merupakan kejahatan yang sangat menyusahkan masyarakat.
"Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum yang menimbulkan kerugian keuangan negara tetapi juga mencederai hak sosial masyarakat," ujar Firli.
Firli juga menilai korupsi sebagai penyakit sosial di kalangan masyarakat. Sehingga, lanjutnya, 'dokter antikorpsi' harus terus ada demi menjaga hak masyarakat tidak diambil segelintir pejabat jahat.
"Korupsi bertentangan dengan hak asasi manusia dan mencederai rasa keadilan," kata Firli.
Masyarakat juga diminta memanfaatkan Hakordia untuk memaksimalkan pemberantasan korupsi di lingkungan sekitarnya. Bantuan dari masyarakat dibutuhkan karena KPK tidak bisa bekerja sendiri.
Firli juga berjanji KPK bakal terus memaksimalkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Strategi trisula yakni penindakan, pencegahan dan pendidikan akan digencarkan demi membersihkan Tanah Air dari tindakan kotor.
"Beberapa upaya tersebut dilakukan sebagai wujud membangun komitmen bersama yang mengedepankan sinergitas seluruh pemangku kepentingan dalam memberantas korupsi," ucap Firli.
Jakarta: Rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 berakhir. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta semangat pemberantasan rasuah di Indonesia tetap berlanjut.
Firli meminta tema 'Indonesia pulih, bersatu berantas' dalam Hakordia diserap untuk membakar semangat antikorupsi. Dua tema itu diambil dari acara KTT G20 dan tema kemerdekaan RI ke-77.
"Melalui Hakordia 2022, momentum pulihnya Indonesia dari covid-19 diharap dapat menjadi tonggak untuk menguatkan kembali partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi, sehingga Indonesia maju dan siap menghadapi tantangan global," kata Firli dalam sambutannya di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu, 11 Desember 2022.
Firli mengatakan pandemi covid-19 masih berlangsung saat ini. Begitu pula dengan korupsi yang masih jalan meski pandemi sedang menyusahkan masyarakat.
"Hal ini membuktikan bahwa tindakan korupsi adalah kejahatan luar biasa yang tidak memantang kondisi, situasi, dan korbannya," ucap Firli.
Atas dasar itulah KPK meminta masyarakat terus memberantas korupsi meski Hakordia berakhir. Semangat yang tak pernah padam diperlukan karena korupsi merupakan kejahatan yang sangat menyusahkan masyarakat.
"Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum yang menimbulkan kerugian keuangan negara tetapi juga mencederai hak sosial masyarakat," ujar Firli.
Firli juga menilai korupsi sebagai penyakit sosial di kalangan masyarakat. Sehingga, lanjutnya, 'dokter antikorpsi' harus terus ada demi menjaga hak masyarakat tidak diambil segelintir pejabat jahat.
"Korupsi bertentangan dengan hak asasi manusia dan mencederai rasa keadilan," kata Firli.
Masyarakat juga diminta memanfaatkan Hakordia untuk memaksimalkan pemberantasan korupsi di lingkungan sekitarnya. Bantuan dari masyarakat dibutuhkan karena KPK tidak bisa bekerja sendiri.
Firli juga berjanji KPK bakal terus memaksimalkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Strategi trisula yakni penindakan, pencegahan dan pendidikan akan digencarkan demi membersihkan Tanah Air dari tindakan kotor.
"Beberapa upaya tersebut dilakukan sebagai wujud membangun komitmen bersama yang mengedepankan sinergitas seluruh pemangku kepentingan dalam memberantas korupsi," ucap Firli. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)