Tersangka kasus penyelundupan 1,6 ton sabu beserta barang bukti/MI/Pius Erlangga
Tersangka kasus penyelundupan 1,6 ton sabu beserta barang bukti/MI/Pius Erlangga

Pengamanan Perairan Wilayah Barat Diperketat

Ilham wibowo • 29 Maret 2018 14:56
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri memperketat pengamanan perairan wilayah barat guna mencegah penyelundupan narkotika. Pengamanan jalur laut alternatif menuju Indonesia itu melibatkan TNI AL maupun Bea Cukai.
 
"Analisis selama tiga bulan oleh Bareskrim, (jalur sindikat narkoba) ialah pantai barat dengan perairan dekat Laut China Selatan yang perlu diantisipasi," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto di Mabes Polri, Kamis, 29 Maret 2018.
 
Baca: 1 Ton Sabu yang Diselundupkan Berkualitas Terbaik

Menjaga perairan Indonesia yang sangat luas diperlukan kerja sama dan koordinasi antarlembaga penegak hukum. Mereka harus menerapkan strategi khusus.
 
Eko membeberkan patroli akan dibagi menjadi beberapa bagian. Pergerakan aparat diacak dengan bantuan informasi intelijen baik TNI AL maupun Bea Cukai.
 
Baca: Pengungkapan 1 Ton Sabu Hadiah untuk Indonesia
 
Aparat akan memeriksa seluruh kapal yang dicurigai. Penggeledahan pun dipastikan bakal dilakukan.
 
"Untuk jumlah personel karena terlalu teknis, kami tidak dapat katakan," ujar Eko.
 
Baca: Bos Penyelundup Sabu 1,6 Ton di Batam Terbongkar
 
Peredaran narkoba melalui jalur laut memang menjadi perhatian khusus. Barang bukti dari kasus yang ditemukan terbilang besar.
 
Terakhir, kapal patroli TNI AL menangkap kapal pembawa 1 ton sabu di perairan Batam. Beberapa waktu kemudian, petugas gabungan Polri dan Bea Cukai mengungkap pengiriman 1,6 ton sabu di lokasi cukup berdekatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan