Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan--Metrotvnews.com/Githa Farahdina
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan--Metrotvnews.com/Githa Farahdina

Mabes Polri Tunggu Hasil Laboratorium Terkait Bercak Darah di Kamar Margaret

Githa Farahdina • 15 Juni 2015 18:34
medcom.id, Jakarta: Pihak kepolisian masih menelusuri keterkaitan bercak darah di kamar Margaret dengan tewasnya Angeline. Hingga saat ini Mabes Polri masih menunggu hasil hasil laboratorium, terkait darah tersebut.
 
"Tadi pagi kami hubungi laboratorium forensik tapi belum ada hasil apakah darah itu identik dengan darah Angeline atau tidak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/6/2015).
 
Jenderal bintang dua itu meminta publik bersabar, karena pihak kepolisian tak bisa sembarangan melakukan penyidikan. Apalagi jika hanya berdasarkan opini. "Harus cek dan ricek berdasarkan fakta. Harus juga diperkuat dengan scientific investigation," tambahnya.

Polisi juga masih harus memantapkan keterangan tersangka pembunuhan Angeline, Agus yang keterangannya masih berubah-ubah. Hari ini, pihak kepolisian menyiapkan lie detector untuk mencari kebenaran keterangan Agus.
 
"Karena Agus ini kadang A kadang C. Seperti sempat ditawarkan Rp2 miliar, ternyata pas dikonfrontir, ternyata cuma main-main saja," tambah Anton.
 
Namun, polisi tak begitu saja percaya jika tawaran uang itu hanya hal yang diada-adakan Agus. Takutnya, tambah Agus, uang menjadi salah satu motif pembunuhan Angeline, apalagi ramai diperbincangkan pembunuhan dilakukan atas motif warisan.
 
"Kita selidiki, berapa warisan itu. Kalau tidak sampai Rp2 miliar, tafsirkan sendiri, buat apa memberikan uang Rp2 miliar," terang Anton.
 
Sebelumnya Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arist Merdeka Sirait mengatakan, bercak darah di kamar Margaret didapati tim Forensik Mabes Polri. Jejak itu bisa dijadikan alat bukti baru penyelidikan kasus pembunuhan siswi kelas II SDN 12 Sanur itu.
 
"Bukti-bukti baru itu salah satunya bercak darah di kamar Margaret," tegas Arist ketika berkunjung ke lokasi kejadian, Jumat (12/6/2015).
 
Alat bukti itu bisa jadi bukti adanya persengkongkolan terorganisir untuk menghabisi nyawa Angeline. Ia mengatakan, KPAI telah mendapatkan konfirmasi bahwa pihak Forensik Mabes Polri sedang menguji bercak darah di kamar Margaret dan sampel darah Angeline. "Besok (13/6) hasil pengujian itu akan disampaikan ke Polda Bali," terangnya.
 
Ia meyakini, hasil autopsi dan forensik Mabes Polri akan menyatakan penyebab dan rincian kronologi kasus pembunuhan sadis Angeline.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan