medcom.id, Jakarta: Tim Densus 88 Anti Teror Polri kembali menangkap seorang terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia adalah Imam Munandar alias Nandar, 28.
“Pukul 08.15 WITA telah diamankan 1 orang,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat 3 November 2017.
Pria kelahiran 12 Mei 1989 itu, kata Rikwanto, berperan sebagai mengemudi yang membonceng eksekutor penembakan anggota Polri pada 11 September 2017, Amir alias Dance.
“Nandar di Desa Jati Wangi,” ujarnya.
Setelah ditangkap, Nandar segera dibawa ke Mako Polres Bima untuk diperiksa intensif. Dari hasil pemeriksaan, ia diketahui akan melakukan aksi amaliyah di Masjid Istiqomah.
Sementara itu, sebanyak 9 terduga teroris telah diboyong ke Jakarta untuk diperiksa lebih dalam di Mako Brimob lantaran diduga terkait dengan jaringan teroris kelompok Santoso.
Mereka adalah, RJ, AM, BA, SR, Muhammad Iqbal, Abdul Hamid, Jasman Ahamd, Yaser bin Thamrin, dan Arkam. Sedangkan, dua di antaranya tees yakni Amir alias Dance dan Yaman.
Dari mereka disita dua senjata api rakitan, 9 peluru kaliber 3,8 milimeter, dua peluru merk WRA kaliber 9 milimeter, dan 20 butir peluru kaliber 5,56 milimeter.
medcom.id, Jakarta: Tim Densus 88 Anti Teror Polri kembali menangkap seorang terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia adalah Imam Munandar alias Nandar, 28.
“Pukul 08.15 WITA telah diamankan 1 orang,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat 3 November 2017.
Pria kelahiran 12 Mei 1989 itu, kata Rikwanto, berperan sebagai mengemudi yang membonceng eksekutor penembakan anggota Polri pada 11 September 2017, Amir alias Dance.
“Nandar di Desa Jati Wangi,” ujarnya.
Setelah ditangkap, Nandar segera dibawa ke Mako Polres Bima untuk diperiksa intensif. Dari hasil pemeriksaan, ia diketahui akan melakukan aksi amaliyah di Masjid Istiqomah.
Sementara itu, sebanyak 9 terduga teroris telah diboyong ke Jakarta untuk diperiksa lebih dalam di Mako Brimob lantaran diduga terkait dengan jaringan teroris kelompok Santoso.
Mereka adalah, RJ, AM, BA, SR, Muhammad Iqbal, Abdul Hamid, Jasman Ahamd, Yaser bin Thamrin, dan Arkam. Sedangkan, dua di antaranya tees yakni Amir alias Dance dan Yaman.
Dari mereka disita dua senjata api rakitan, 9 peluru kaliber 3,8 milimeter, dua peluru merk WRA kaliber 9 milimeter, dan 20 butir peluru kaliber 5,56 milimeter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)