medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan, Wiranto melakukan konsultasi bilateral dalam kunjungannya ke Moskow. Ia mengatakan, banyak berbicara tentang kerja sama penanganan terorisme antara Indonesia dan Rusia.
"Yang sekarang sedang menjadi perhatian kita, yaitu bagaimana melakukan satu konsep pertahanan yang lebih komprehensif dari segala aspek kehidupan, sehingga kita bisa menangkal berbagai ancaman baru, misalnya saja masalah terorisme dan radikalisme," ujar Wiranto seperti dilansir dari Antara, Kamis, 24 Mei 2017.
Wiranto menuturkan, pemerintah sedang merumuskan langkah tepat dalam menyusun strategi pertahanan yang seimbang. Salah satunya adalah melalui konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Rusia ini.
Menurut dia, terorisme bukan hanya sekadar dalam bentuk radikalisme saja di Tanah Air. Namun, masalah penangkapan ikan dan penebangan hutan secara ilegal, perdagangan manusia, serta masuknya obat-obatan terlarang juga telah menjadi catatan penting bagi pemerintah.
Oleh karena itu, dalam kunjungan kerja tersebut, dibahas pula peluang kolaborasi antara Indonesia dan Rusia, pada bidang militer dan alutsista. Kemudian kerja sama juga bisa dikembangkan ke penanganan ancaman narkotika dan serangan siber, pertukaran data intelijen, serta kerja sama unit intelijen keuangan guna mencegah pencucian uang.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan, Wiranto melakukan konsultasi bilateral dalam kunjungannya ke Moskow. Ia mengatakan, banyak berbicara tentang kerja sama penanganan terorisme antara Indonesia dan Rusia.
"Yang sekarang sedang menjadi perhatian kita, yaitu bagaimana melakukan satu konsep pertahanan yang lebih komprehensif dari segala aspek kehidupan, sehingga kita bisa menangkal berbagai ancaman baru, misalnya saja masalah terorisme dan radikalisme," ujar Wiranto seperti dilansir dari
Antara, Kamis, 24 Mei 2017.
Wiranto menuturkan, pemerintah sedang merumuskan langkah tepat dalam menyusun strategi pertahanan yang seimbang. Salah satunya adalah melalui konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Rusia ini.
Menurut dia, terorisme bukan hanya sekadar dalam bentuk radikalisme saja di Tanah Air. Namun, masalah penangkapan ikan dan penebangan hutan secara ilegal, perdagangan manusia, serta masuknya obat-obatan terlarang juga telah menjadi catatan penting bagi pemerintah.
Oleh karena itu, dalam kunjungan kerja tersebut, dibahas pula peluang kolaborasi antara Indonesia dan Rusia, pada bidang militer dan alutsista. Kemudian kerja sama juga bisa dikembangkan ke penanganan ancaman narkotika dan serangan siber, pertukaran data intelijen, serta kerja sama unit intelijen keuangan guna mencegah pencucian uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)