Pengacara David Kritik Wacana Restorative Justice, Tidak Ada Empati Terhadap Korban

Jakarta: Kuasa hukum anak korban David Ozora, Melissa Anggraini mengkritik wacana restorative justice terhadap kasus yang dihadapi klienya. Wacana yang disampaikan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta itu dinilai tidak relevan. "Jadi dari kita timbul pertanyaan, apakah wacana ini relevan dimunculkan terhadap penganiayaan barat terencana yang dialami David dan bahkan hingga 25 hari-hari ini, David juga belum memiliki kesadaran secara kualitatif," kata Melissa kepada MGN, Jumat, 17 Februari 2023.  Dia menilai wacana restorative justice dinilai cacat formil jika diajukan secara formal. Wacana tersebut juga juga dinilai tidak memiliki empati terhadap keluarga korban.  "Jadi (Kejati) tidak memperhatikan di mana perasaan dan juga logika kita sebagai orang hukum kami kuasa hukum empati terhadap keluarga jika ada wacana wacana terhadap restorative justice," ungkap dia.   Melisa menyampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Reda Mathovani tidak pernah menyinggung soal restorative justice saat melihat David di Rumah Sakit (RS) Mayapada pada Kamis, 16 Maret 2023. Wacana tersebut juga tak disampaikan untuk pelaku anak. "Ketika kita mendengar terkait dengan adanya wacana restorative jastis tentu kita melihat tidak sesuai dengan hukum normatif," sebut dia. Melissa menakankan terhadap bentuk aniaya yang dilakukan Mario Dandy Laksono (MDS) masuk dalam kategori berat. Pihak keluarga David menolak wacana restorative justice tersebut. "Kita akan kawal terus sampai di vonis majelis hakim nanti," ujar dia.  Wacana restorative justice dalam kasus penganiayaan David disampaikan Kajati DKI Jakarta Reda usai menjenguk David di RS Mayapada, Kamis, 16 Maret 2023. Penawaran dilakukan sesuai dengan hukum acara yang berlaku. (Jose Nicol) Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id