medcom.id, Jakarta: Direktur PT Sugih Interjaya, Willy Sebastian Liem, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia diduga sebagai penyalur suap dari perusahaan asal Inggris Innospec kepada Mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Persero Suroso Atmomartoyo.
Suap tersebut diduga untuk memuluskan proyek pengadaan zat tambahan bahan bakar tetraethyl lead (TEL) Pertamina pada 2004-2005. Perusahaan yang dipimpin Willy adalah distributor Innospec.
Willy keluar dari Gedung KPK pada pukul 17.58 WIB, Selasa (24/2/2015). Ia tampak mengenakan rompi tahanan KPK. Willy hanya bungkam dan langsung digelandang ke Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan.
Innospec diketahui memberikan pelicin kepada mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Persero Suroso Atmomartoyo dan mantan Dirjen Minyak dan Gas Rahmat Sudibyo melalui PT Sugih Indrajaya. Suap dilakukan agar TEL tetap dipakai dalam bensin produksi Pertamina, yang kala itu dipimpin Ari Soemarno, kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno.
Penggunaan bahan bakar bensin bertimbal itu tidak diperbolehkan lagi di Eropa dan Amerika Serikat karena dianggap membahayakan kesehatan dan lingkungan. Innospec pun pernah berperkara di pengadilan Southwark, Crown, Inggris, pada 26 Maret 2010 yang membuat mereka dikenakan denda USD12,7 juta.
Penyidikan kasus sempat terhenti sejak Willy dan Suroso ditetapkan sebagai tersangka pada 2011 dan 2012. KPK tidak menampik kasus Innospec butuh ekstra waktu lantaran kasusnya dinilai berbeda dengan kasus lainnya.
Pasalnya, kasus ini melibatkan perusahaan asing. KPK sedikit terkendala dengan mekanisme mutual legal assistance yang harus disepakati pihak Indonesia dengan Inggris dalam penyidikan.
medcom.id, Jakarta: Direktur PT Sugih Interjaya, Willy Sebastian Liem, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia diduga sebagai penyalur suap dari perusahaan asal Inggris Innospec kepada Mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Persero Suroso Atmomartoyo.
Suap tersebut diduga untuk memuluskan proyek pengadaan zat tambahan bahan bakar tetraethyl lead (TEL) Pertamina pada 2004-2005. Perusahaan yang dipimpin Willy adalah distributor Innospec.
Willy keluar dari Gedung KPK pada pukul 17.58 WIB, Selasa (24/2/2015). Ia tampak mengenakan rompi tahanan KPK. Willy hanya bungkam dan langsung digelandang ke Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan.
Innospec diketahui memberikan pelicin kepada mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Persero Suroso Atmomartoyo dan mantan Dirjen Minyak dan Gas Rahmat Sudibyo melalui PT Sugih Indrajaya. Suap dilakukan agar TEL tetap dipakai dalam bensin produksi Pertamina, yang kala itu dipimpin Ari Soemarno, kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno.
Penggunaan bahan bakar bensin bertimbal itu tidak diperbolehkan lagi di Eropa dan Amerika Serikat karena dianggap membahayakan kesehatan dan lingkungan. Innospec pun pernah berperkara di pengadilan Southwark, Crown, Inggris, pada 26 Maret 2010 yang membuat mereka dikenakan denda USD12,7 juta.
Penyidikan kasus sempat terhenti sejak Willy dan Suroso ditetapkan sebagai tersangka pada 2011 dan 2012. KPK tidak menampik kasus Innospec butuh ekstra waktu lantaran kasusnya dinilai berbeda dengan kasus lainnya.
Pasalnya, kasus ini melibatkan perusahaan asing. KPK sedikit terkendala dengan mekanisme
mutual legal assistance yang harus disepakati pihak Indonesia dengan Inggris dalam penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)