ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

Polisi Profiling Terduga Pelaku Penipuan Investasi Suntik Modal Alkes

Siti Yona Hukmana • 16 Desember 2021 12:30
Jakarta: Polisi telah mem-profiling terduga pelaku penipuan investasi suntik modal alat kesehatan (alkes). Terduga pelaku segera ditangkap. 
 
"Sudah kita pelajari kira-kira siapa saja yang kita naikkan tersangka dan sebagainya," kata Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Ma'mun kepada Medcom.id, Kamis, 16 Desember 2021. 
 
Ma'mun belum bicara banyak soal terduga pelaku. Penyidik tengah bekerja di lapangan. Dia berencana akan mengungkap kasus ini kepada awak media sekitar pukul 18.00 WIB. 

Ma'mun mengaku telah mengantongi sejumlah keterangan korban. Total sudah 12 korban diperiksa sejak Rabu, 15 Desember 2021. 
 
"Masih ada yang mau datang hari ini," ujar Ma'mun. 
 
Ma'mun belum membeberkan pengakuan korban. Dia juga belum dapat memastikan kerugian para korban yang disebut-sebut mencapai Rp1,2 triliun. 
 
Menurut Ma'mun, kepolisian harus bijak menyatakan jumlah kerugian. Sebab, kerugian yang disampaikan para korban itu dihitung berdasarkan keuntungan berlipat ganda yang dijanjikan terduga pelaku. 
 
"Nah, kita harus lihat modal berapa sebetulnya yang kerugian utama, bukan dengan untung saya harus sekian persen itu kerugian saya enggak lah, investasi ilegal kok," ungkap Ma'mun. 
 
Ma'mun mengaku akan memperhitungkan kerugian tersebut terlebih dahulu. Setelah itu, akan diumumkan kepada publik. 
 
Baca: Dugaan Penipuan Investasi Suntik Modal Alkes Diusut
 
Dugaan kasus penipuan investasi suntik modal alkes ini mencuat di Twitter beberapa waktu lalu. Sejumlah korban buka suara hingga mengeklaim kerugian akibat dugaan tindak pidana itu mencapai Rp1,2 triliun.
 
Beberapa korban telah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Pendamping pelapor, Charlie Wijaya mengatakan ada tiga terlapor dalam kasus itu, yakni V, D, dan A. 
 
Ketiganya disebut bos atau penerima uang investasi bodong alkes tersebut. Sementara itu, pelapor sebanyak 14 orang mengaku mengalami kerugian sekitar Rp30 miliar. 
 
"Tapi kalau mau ditotal ribuan korban Rp1,1 triliun sampai Rp1,3 triliun (kerugian), kalau mau ditotalin semua," kata Charlie beberapa waktu lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan