medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya meminta keterangan empat warga negara Malaysia terkait penjualan buku berkonten Marxisme. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, buku yang dijual merupakan terbitan Malaysia.
Kejadian ini diawali dari laporan masyarakat yang hadir dalam pameran buku internasional yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, kemarin. Masyarakat yang melihat buku dengan konten Marxisme melaporkan hal itu kepada Babinkamtibmas.
Polisi bergerak memeriksa. Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan buku berkonten Marxisme. "Memang betul di sana ada penjualan buku, terbitan Malaysia, kebetulan ini pelaku juga WNA, kemudian kita ambil," kata Awi di Ruang Utama Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (2/10/2016).
Empat WN Malaysia itu diperiksa Ditintelkam Polda Metro Jaya. Empat WN Malaysia mengaku tak tahu keberadaan buku yang berhubungan dengan palu dan arit serta konten Marxisme cukup sensitif di Indonesia.
Polisi menyerahkan empat pelaku ke imigrasi dan membuat surat pernyataan. "Termasuk penanggung jawab Acara, ibu Kartini, karena mereka memang diundnag oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) untuk melakukan pameran," jelas Awi.
Empat WN Malaysia ini diketahui bernama Zulfikri Zamir bin Mohammad Munir dari penerbit Thukul Cetak, Sakri bin Abdullah sebagai pimpinan stand, dan dua orang penjaga stand Mohd Rozla bin Muhammed Noor dan Khairul Nizam bin Muhammad Yunis. Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari penyelenggara acara.
medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya meminta keterangan empat warga negara Malaysia terkait penjualan buku berkonten Marxisme. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, buku yang dijual merupakan terbitan Malaysia.
Kejadian ini diawali dari laporan masyarakat yang hadir dalam pameran buku internasional yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, kemarin. Masyarakat yang melihat buku dengan konten Marxisme melaporkan hal itu kepada Babinkamtibmas.
Polisi bergerak memeriksa. Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan buku berkonten Marxisme. "Memang betul di sana ada penjualan buku, terbitan Malaysia, kebetulan ini pelaku juga WNA, kemudian kita ambil," kata Awi di Ruang Utama Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (2/10/2016).
Empat WN Malaysia itu diperiksa Ditintelkam Polda Metro Jaya. Empat WN Malaysia mengaku tak tahu keberadaan buku yang berhubungan dengan palu dan arit serta konten Marxisme cukup sensitif di Indonesia.
Polisi menyerahkan empat pelaku ke imigrasi dan membuat surat pernyataan. "Termasuk penanggung jawab Acara, ibu Kartini, karena mereka memang diundnag oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) untuk melakukan pameran," jelas Awi.
Empat WN Malaysia ini diketahui bernama Zulfikri Zamir bin Mohammad Munir dari penerbit Thukul Cetak, Sakri bin Abdullah sebagai pimpinan stand, dan dua orang penjaga stand Mohd Rozla bin Muhammed Noor dan Khairul Nizam bin Muhammad Yunis. Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari penyelenggara acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)