Pelaksana Tugas Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid konfrensi pers di kantornya  Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016) - MTVN/Yogi Bayu Aji
Pelaksana Tugas Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid konfrensi pers di kantornya Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016) - MTVN/Yogi Bayu Aji

28 Sarana Kesehatan Beli Vaksin di 'Asongan' Lantaran Murah

Yogi Bayu Aji • 28 Juni 2016 18:49
medcom.id, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 28 sarana pelayanan kesehatan menggunakan vaksin dari distribusi tak resmi. Mereka tergiur harga murah kendati keaslian produk-produk tersebut meragukan.
 
"Ada distributor ilegal, kami sebut 'asongan'. Perusahaan enggak jelas, harganya murah," kata Pelaksana Tugas Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
 
Menurut dia, harga suatu vaksin di distributor resmi bisa mencapai Rp900 ribu. Di distributor 'asongan' harga cuma Rp300 ribu sehingga patut dicurigai keasliannya.

Bahdar menjelaskan, peredaran vaksin palsu juga tak lepas dari penawaran dan permintaan pasar. Ada permintaan dari rumah sakit lalu ada penawaran dari pelaku. "Mumpung murah dibeli," tutur dia.
 
Diketahui, perkara ini meledak lantaran Bareskrim Polri membokar jaringan vaksin palsu dan telah menetapkan 16 tersangka. Sedikitnya 15 tersangka telah ditahan dan 18 saksi telah diperiksa dalam kasus ini.
 
Para tersangka akhirnya kena jerat hukum. Mereka disangka pelanggar UU Kesehatan, UU Perlindungan Konsumen dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan