Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kemungkinan korupsi pembangunan Tol Becakayu. Ada dugaan pengurangan baja bangunan pada proyek yang menyeret Kepala Pelaksana Lapangan PT Waskita Karya berinisial AA dan Kepala Pengawas PT Virama Karya AS sebagai tersangka itu.
"Terkait nanti apakah ada unsur korupsi atau unsur lain-lain, sabotase, ini kan ada tim satgas gabungan dari Kemnterian PUPR sama Polda Metro Jaya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Maret 2018.
Tony menjelaskan saat ini tim satgas masih memeriksa sejumlah saksi dan dokumen proyek tersebut. Kesimpulan ada atau tidaknya unsur korupsi baru bisa diambil setelah semua saksi dan dokumen selesai diperiksa.
"Artinya gini, melakukan penyelidikan apakah nanti kesimpulannya tindak pidana terkait kontruksi apakah ada korupsi, itu baru lah tahap penyelidikan. Belum bisa disimpulkan apakah ada korupsi belum bisa disimpulkan," ucap Tony.
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah tegas menindaklanjuti temuan pengurangan baja di proyek Tol Becakayu. Perubahan desain jumlah baja pengikat bracket itu disebut penyebab utama ambruknya pengerjaan bekisting pierhead.
"Meminta Komisi V DPR mendorong pemerintah untuk bersikap tegas terhadap pihak konsorsium kontraktor proyek atau penyedia jasa (PJ) konstruksi proyek dalam mempertanggungjawabkan perbuatan pengurangan baja tersebut," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.
Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kemungkinan korupsi pembangunan Tol Becakayu. Ada dugaan pengurangan baja bangunan pada proyek yang menyeret Kepala Pelaksana Lapangan PT Waskita Karya berinisial AA dan Kepala Pengawas PT Virama Karya AS sebagai tersangka itu.
"Terkait nanti apakah ada unsur korupsi atau unsur lain-lain, sabotase, ini kan ada tim satgas gabungan dari Kemnterian PUPR sama Polda Metro Jaya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Maret 2018.
Tony menjelaskan saat ini tim satgas masih memeriksa sejumlah saksi dan dokumen proyek tersebut. Kesimpulan ada atau tidaknya unsur korupsi baru bisa diambil setelah semua saksi dan dokumen selesai diperiksa.
"Artinya gini, melakukan penyelidikan apakah nanti kesimpulannya tindak pidana terkait kontruksi apakah ada korupsi, itu baru lah tahap penyelidikan. Belum bisa disimpulkan apakah ada korupsi belum bisa disimpulkan," ucap Tony.
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah tegas menindaklanjuti temuan pengurangan baja di proyek Tol Becakayu. Perubahan desain jumlah baja pengikat bracket itu disebut penyebab utama ambruknya pengerjaan bekisting pierhead.
"Meminta Komisi V DPR mendorong pemerintah untuk bersikap tegas terhadap pihak konsorsium kontraktor proyek atau penyedia jasa (PJ) konstruksi proyek dalam mempertanggungjawabkan perbuatan pengurangan baja tersebut," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)