Jakarta: Keseriusan pemerintah menuntaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tengah menjadi sorotan masyarakat. Sebab, sejak tahun 1998, kasus ini tak henti bergulir, namun stagnan, bahkan dinilai terkunci penanganannya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berjanji akan menuntaskan dan memburu para obligor dan debitur BLBI. Berbagai harta tersebut sudah seharusnya dikembalikan kepada bangsa dan negara.
“Nah sekarang kita mulai, kita sungguh-sungguh. Semaksimal mungkin kita buru para obligor dan debiturnya karena sudah 22 tahun ini,” kata Mahfud dalam tayangan Metro Hari Ini Metro TV pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Mahfud menjelaskan, kini penyitaan aset atau harta telah sukses dilakukan di empat kota dan akan terus berjalan. Ia menambahkan, berbagai bangunan bagian atas yang berdiri tanpa izin secara langsung akan digusur .
"Tadi kita menyita di 4 kota, yaitu Tangerang, Bogor, Pekanbaru, dan Medan. Nanti masih ada lagi di Bali, Jakarta, Surabaya, dan berbagai tempat lain," jelas Mahfud.
Penuntasan kasus ini hasil kerja sama berbagai pihak guna meningkatkan efektivitas penangkapan. Bahkan, Mahfud menegaskan, para obligator dan debitur BLBI yang melarikan diri dari panggilan atau memalsukan dokumen terancam dikenakan hukuman pidana.
"Kita melibatkan Kejaksaan, Jamdatun, dan BIN yang ikut pimpinan Satgas akan mengendus dimana, kapan menjual hartanya, hartanya ada dimana, dan seterusnya," terangnya. (Nadia Ayu)
Jakarta: Keseriusan pemerintah menuntaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tengah menjadi sorotan masyarakat. Sebab, sejak tahun 1998, kasus ini tak henti bergulir, namun stagnan, bahkan dinilai terkunci penanganannya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berjanji akan menuntaskan dan memburu para obligor dan debitur BLBI. Berbagai harta tersebut sudah seharusnya dikembalikan kepada bangsa dan negara.
“Nah sekarang kita mulai, kita sungguh-sungguh. Semaksimal mungkin kita buru para obligor dan debiturnya karena sudah 22 tahun ini,” kata Mahfud dalam tayangan Metro Hari Ini Metro TV pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Mahfud menjelaskan, kini penyitaan aset atau harta telah sukses dilakukan di empat kota dan akan terus berjalan. Ia menambahkan, berbagai bangunan bagian atas yang berdiri tanpa izin secara langsung akan digusur .
"Tadi kita menyita di 4 kota, yaitu Tangerang, Bogor, Pekanbaru, dan Medan. Nanti masih ada lagi di Bali, Jakarta, Surabaya, dan berbagai tempat lain," jelas Mahfud.
Penuntasan kasus ini hasil kerja sama berbagai pihak guna meningkatkan efektivitas penangkapan. Bahkan, Mahfud menegaskan, para obligator dan debitur BLBI yang melarikan diri dari panggilan atau memalsukan dokumen terancam dikenakan hukuman pidana.
"Kita melibatkan Kejaksaan, Jamdatun, dan BIN yang ikut pimpinan Satgas akan mengendus dimana, kapan menjual hartanya, hartanya ada dimana, dan seterusnya," terangnya. (
Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)