Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid. Branda Antara
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid. Branda Antara

BNPT: Tokoh Agama Jadi Pintu Masuk dan Keluar Radikalisme

Antara • 30 November 2021 23:02
Jakarta: Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid mengatakan tokoh agama dapat menjadi pintu masuk sekaligus keluar bagi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Hal itu dimanfaatkan melalui media sosial.
 
"Tokoh agama itu menjadi pintu masuk sekaligus potensial menjadi pintu keluar untuk radikalisme dan terorisme," ujar Ahmad Nurwakhid di Jakarta, Selasa, 30 November 2021.
 
Nurwakhid menuturkan tokoh agama sebagai pintu masuk radikalisme dan terorisme dapat dilihat dari indeks potensi radikalisme berdasarkan survei BNPT di 2019. Nilainya mencapai 38 persen.

Dia menyebut persentase itu tidak terlepas dari keberadaan konten-konten keagamaan bermuatan intoleran dan radikal di media sosial. Nilainya mencapai 67 persen.
 
Nurwakhid menyebut angka itu turun saat pandemi covid-19 atau pada awal 2020. Sebab, masyarakat diharuskan beradaptasi dengan dunia digital.
 
Indeks menurun hingga mencapai angka 12,2 persen. Temuan itu, kata ia, disebabkan masifnya penggunaan media sosial oleh tokoh agama.
 
"Mereka masif melakukan dakwah melalui media sosial, seperti YouTube dan Instagram," jelas Nurwakhid.
 
Dia menyebut ulama, kiai, dan guru mengimbangi konten-konten agama bermuatan intoleran dan radikal dengan konten agama moderat. Sehingga, tokoh agama tersebut menjadi pintu keluar bagi radikalisme ataupun terorisme di Indonesia.
 
"Ini semua yang menjadi ujung tombak, terutama radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama adalah tokoh agama," tegas Nurwakhid.
 
Dia mengatakan BNPT telah membentuk Gugus Tugas Pemuka Agama di Indonesia. Terdiri dari Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) maupun Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK).
 
BNPT berpartisipasi aktif mendukung tokoh agama menjadi pintu keluar radikalisme dan terorisme. Hal lain yang juga dapat dilakukan untuk menanggulangi pengaruh radikalisme dan terorisme di Indonesia adalah vaksinasi ideologi Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat.
 
Vaksinasi tersebut melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan, dan ajaran agama moderat. Sehingga masyarakat memiliki kekebalan dari paparan radikalisme dan terorisme.
 
Baca: Eks Kepala BNPT: Strategi JI Berkembang, Tak Hanya Sekedar Jihad Militer
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan