medcom.id, Jakarta: Salah satu pelaku serangan teror di Jalan MH Thamrin dikabarkan melakukan komunikasi dengan orang yang berada di Malaysia. Komunikasi tersebut dilakukan sebelum aksi teror, 14 Januari.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti enggan buka suara soal hal tersebut. Dia meminta agar publik dapat bersabar menunggu keterangan resmi dari Polri. "Nanti keterangan resmi dari kita," ucap dia, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (27/1/2015).
Jenderal bintang empat ini mengatakan belum menyelidiki hal tersebut melalui investigasi cyber.
Di lokasi yang sama, Menkopolhukam Luhut Panjaitan mengatakan masih akan meminta klarifikasi kepada pihak Malaysia soal kabar tersebut. "Nanti kita tanya. Mungkin memberitahu kita tapi (saya) belum tahu. Kan enggak bisa juga semua cerita sama kamu. Yang jelas, kami sangat alert mengenai itu," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Unit Khusus Kepolisian Malaysia Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Mohd Harun mengatakan akan mengusut soal adanya komunikasi pelaku teror Thamrin dengan seseorang di Malaysia.
"Kami (polisi Malaysia) sekarang mengusut penemuan baru ini," kata Direktur Unit Khusus Kepolisian Malaysia Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Mohd Harun, 26 Januari, seperti dikutip kantor berita Bernama.
Ia mengatakan, informasi tersebut diperoleh berdasar penyelidikan forensik yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia.
Kamis, 14 Januari lalu sebuah bom menguncang gerai kopi Starbucks di kawasan MH Thamrin. Selain lokasi tersebut pelaku juga meledakkan sebuah pos polisi di dekat lokasi serta terlibat baku tembak dengan pihak kepolisian.
Delapan orang korban tewas akibat aksi terorisme di kawasan MH Thamrin. Dari delapan korban tersebut, empat di antaranya adalah pelaku pengeboman di gerai kopi Starbuck dan pos polisi Jalan MH Thamrin.
medcom.id, Jakarta: Salah satu pelaku serangan teror di Jalan MH Thamrin dikabarkan melakukan komunikasi dengan orang yang berada di Malaysia. Komunikasi tersebut dilakukan sebelum aksi teror, 14 Januari.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti enggan buka suara soal hal tersebut. Dia meminta agar publik dapat bersabar menunggu keterangan resmi dari Polri. "Nanti keterangan resmi dari kita," ucap dia, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (27/1/2015).
Jenderal bintang empat ini mengatakan belum menyelidiki hal tersebut melalui investigasi cyber.
Di lokasi yang sama, Menkopolhukam Luhut Panjaitan mengatakan masih akan meminta klarifikasi kepada pihak Malaysia soal kabar tersebut. "Nanti kita tanya. Mungkin memberitahu kita tapi (saya) belum tahu. Kan enggak bisa juga semua cerita sama kamu. Yang jelas, kami sangat alert mengenai itu," tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Unit Khusus Kepolisian Malaysia Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Mohd Harun mengatakan akan mengusut soal adanya komunikasi pelaku teror Thamrin dengan seseorang di Malaysia.
"Kami (polisi Malaysia) sekarang mengusut penemuan baru ini," kata Direktur Unit Khusus Kepolisian Malaysia Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Mohd Harun, 26 Januari, seperti dikutip kantor berita Bernama.
Ia mengatakan, informasi tersebut diperoleh berdasar penyelidikan forensik yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia.
Kamis, 14 Januari lalu sebuah bom menguncang gerai kopi Starbucks di kawasan MH Thamrin. Selain lokasi tersebut pelaku juga meledakkan sebuah pos polisi di dekat lokasi serta terlibat baku tembak dengan pihak kepolisian.
Delapan orang korban tewas akibat aksi terorisme di kawasan MH Thamrin. Dari delapan korban tersebut, empat di antaranya adalah pelaku pengeboman di gerai kopi Starbuck dan pos polisi Jalan MH Thamrin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)