Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan penyidikan baru. Kasusnya berkaitan dengan dugaan rasuah terkait paket pekerjaan pengerukan alur pelayaran pada beberapa pelabuhan di Indonesia.
“KPK buka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait paket pekerjaan pengerukan alur pelayaran pada beberapa pelabuhan di Indonesia,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 Juni 2024.
Tessa menjelaskan dugaan korupsi ini terjadi sekitar 2013-2017 di sejumlah pelabuhan. Pelabuhan yang diduga terjadi permainan kotor yakni Tanjung Mas, Samarinda, Banoa, dan Pulang Pisau.
KPK sudah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus baru ini. Namun, identitasnya masih dirahasiakan sampai penahanan dilakukan.
“Tersangka terdiri dari enam penyelenggara negara, dan tiga dari pihak swasta,” ujar Tessa.
KPK juga enggan membuka kronologis kasusnya sampai penahanan dilakukan. Sejumlah saksi sudah dipanggil penyidik untuk mendalami dugaan tersebut.
“Proses penyidikan saat ini sedang berjalan, diantaranya dengan pemanggilan saksi-saksi dan tindakan-tindakan penyidik lainnya,” ucap Tessa.
KPK berjanji semua infromasi baru terkait kasus ini akan dipaparkan ke publik. Masyarakat diharapkan bersabar.
“Setiap perkembangan penyidikan ini akan kami sampaikan ke masyarakat dan harapan kami agar proses penyidikan perkara ini dan perkara lainnya di KPK dapat terus berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tutur Tessa.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) mengumumkan penyidikan baru. Kasusnya berkaitan dengan dugaan rasuah terkait paket pekerjaan pengerukan alur pelayaran pada beberapa pelabuhan di Indonesia.
“KPK buka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait paket
pekerjaan pengerukan alur pelayaran pada beberapa pelabuhan di Indonesia,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 Juni 2024.
Tessa menjelaskan dugaan korupsi ini terjadi sekitar 2013-2017 di sejumlah pelabuhan. Pelabuhan yang diduga terjadi permainan kotor yakni Tanjung Mas, Samarinda, Banoa, dan Pulang Pisau.
KPK sudah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus baru ini. Namun, identitasnya masih dirahasiakan sampai penahanan dilakukan.
“Tersangka terdiri dari enam penyelenggara negara, dan tiga dari pihak swasta,” ujar Tessa.
KPK juga enggan membuka kronologis kasusnya sampai penahanan dilakukan. Sejumlah saksi sudah dipanggil penyidik untuk mendalami dugaan tersebut.
“Proses penyidikan saat ini sedang berjalan, diantaranya dengan pemanggilan saksi-saksi dan tindakan-tindakan penyidik lainnya,” ucap Tessa.
KPK berjanji semua infromasi baru terkait kasus ini akan dipaparkan ke publik. Masyarakat diharapkan bersabar.
“Setiap perkembangan penyidikan ini akan kami sampaikan ke masyarakat dan harapan kami agar proses penyidikan perkara ini dan perkara lainnya di KPK dapat terus berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tutur Tessa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)