medcom.id, Jakarta: Tim Bareskrim Polri segera terbang ke Manila, Filipina, untuk menggali informasi dari 177 warga negara Indonesia yang ditahan kantor Imigrasi Filipina. Mereka ditahan lantaran hendak berhaji dengan paspor Filipina.
"Dari tim Bareskrim akan berangkat ke Manila hari ini. Ada satu tim akan berangkat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut khususnya dari para korban," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).
Para korban, kata Boy, bakal digali keterangannya untuk mengetahui jumlah agen yang telah memberangkatkan mereka secara ilegal.
"Seandainya nanti keterangan para korban dalam hal ini saksi itu bisa kita peroleh maka tentu akan semakin memperjelas beberapa travel agent yang kemaren kami sampaikan," jelasnya.
Meskipun sudah memiliki data sejumlah travel agen, namun, kata Boy, masih perlu pendalaman. Sebab, data yang didapatkan saat ini belum konkret.
"Mudah-mudahan dengan keberangkatan tim penyidik di sana akan mendapatkan hal-hal yang lebih kongkret terhadap para pelaku yang melakukan aktivitas pengelola jasa pemberangkatan haji melalui Filipina ini," bebernya.
Boy mengungkap, penyidik Bareskrim telah bekerja sama dengan kementerian dan kepolisian Filipina untuk memudahkan mengungkap kasus ini.
"Kita masih menunggu hasil koordinasi tim dari kita yang akan berangkat hari ini. Jadi difasilitasi oleh Kementrian Luar Negeri, termasuk juga dengan kepolisian yang ada di sana di Manila," ucapnya.
medcom.id, Jakarta: Tim Bareskrim Polri segera terbang ke Manila, Filipina, untuk menggali informasi dari 177 warga negara Indonesia yang ditahan kantor Imigrasi Filipina. Mereka ditahan lantaran hendak berhaji dengan paspor Filipina.
"Dari tim Bareskrim akan berangkat ke Manila hari ini. Ada satu tim akan berangkat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut khususnya dari para korban," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).
Para korban, kata Boy, bakal digali keterangannya untuk mengetahui jumlah agen yang telah memberangkatkan mereka secara ilegal.
"Seandainya nanti keterangan para korban dalam hal ini saksi itu bisa kita peroleh maka tentu akan semakin memperjelas beberapa travel agent yang kemaren kami sampaikan," jelasnya.
Meskipun sudah memiliki data sejumlah travel agen, namun, kata Boy, masih perlu pendalaman. Sebab, data yang didapatkan saat ini belum konkret.
"Mudah-mudahan dengan keberangkatan tim penyidik di sana akan mendapatkan hal-hal yang lebih kongkret terhadap para pelaku yang melakukan aktivitas pengelola jasa pemberangkatan haji melalui Filipina ini," bebernya.
Boy mengungkap, penyidik Bareskrim telah bekerja sama dengan kementerian dan kepolisian Filipina untuk memudahkan mengungkap kasus ini.
"Kita masih menunggu hasil koordinasi tim dari kita yang akan berangkat hari ini. Jadi difasilitasi oleh Kementrian Luar Negeri, termasuk juga dengan kepolisian yang ada di sana di Manila," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)