Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama. MI/ Manggala
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama. MI/ Manggala

Ahok Klarifikasi Video Kedekatan Dirinya dengan Ariesman

Intan fauzi • 19 Januari 2017 06:14
medcom.id, Jakarta: Sebuah video menunjukkan kedekatan gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan mantan pimpinan PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Video itu diunggah pada 4 April 2014.
 
Video yang kembali heboh akhir-akhir ini menuangkan cerita ketika Ahok masih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta dan Ariesman saat belum terjerat kasus suap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Reklamasi dan masih menjadi Presdir PT Agung Podomoro Land.
 
Video tersebut berisi tentang perjanjian Pemprov DKI Jakarta dan Agung Podomoro soal kontirbusi tambahan. Terdapat cuplikan pernyataan Ahok terkait Pilkada 2017. "Kalau ini diberesin, 2017 enggak usah kasih duit kampanye, Pak," sebut Ahok dalam video.

Saat dikonfirmasi, Ahok membantah dirinya dekat dengan pengembang. Ia menilai penyebar video itu tak memperhatikan video itu diunggah oleh akun resmi Pemprov DKI.
 
"Yang sebarkan juga mesti cerdas, itu kan rekaman resmi akun Youtube Pemda jadi video kami yang keluarkan. Podomoro termasuk pengembang besar yang punya kewajiban termasuk kontribusi tambahan," jelas Ahok dalam Mata Najwa Metro TV, Rabu (18/1/2017).
 
Menurut Ahok, biasanya gubernur takut menagih utang pengembang. Terutama mendekati masa kampanye, pengembang bisa menjadi sumber dana yang besar.
 
Namun, kata Ahok, dalam video itu ia malah menegaskan pada Ariesman tak perlu memberikan dana kampanye untuknya. Sebab, ia sudah mendapat dana kampanye yang bersumber dari uang rakyat.
 
"Bukan bercanda, aku sampaikan pada mereka, saya enggak butuh duit konglomerat buat kampanye, saya pake duit recehan rakyat," tegas Ahok.
 
Di samping itu, Ahok bilang, ia tak terbukti bersalah dalam kongkalikong penyusunan Raperda Reklamasi. Malah Ketua Komisi D DPRD DKI M. Sanusi yang kini menjadi pesakitan.
 
"Buktinya ada yang masuk penjara karena ada bisik-bisik itu," sindir Ahok.
 
Ahok menjelaskan, bahkan selama ia menjabat gubernur, ia telah menarik koefisien luas bangunan (KLB) sebanyak Rp3,8 triliun dari pengembang. Hal itu diamini pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat.
 
"Kami itu prihatin Pak Basuki dimusuhi para pengembang karena tegas memaksa mereka memenuhi kewajiban kontribusi, entah untuk bangun rusun, Pak Basuki dimusuhi karena ketegasannya luar biasa itu, jujur," ujar Djarot.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan