Jakarta: Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi film porno di Jakarta Selatan. Rumah produksi ini sudah beroperasi sejak awal 2022.
"Dimulai awal 2022," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin 11 September 2023.
Berikut sejumlah faktanya sejauh ini:
1. Sebanyak 5 orang ditangkap
Polda Metro Jaya menangkap lima orang terkait produksi film porno. Mereka berprofesi sebagai sutradara yang merangkap sebagai produser dan pemilik, kameramen, editor, sound engginering dan sekretaris.
"Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi. Jadi, satu rumah produksi yang kemudian hasil film itu ditransmisikan ke tiga website. TKP-nya ada di tiga wilayah di Jakarta Selatan," ujar Ade Safri.
Baca juga: Oklin Fia Janji Tak Bikin Konten Berbau Pornografi Lagi
Kelima tersangka dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) dan/atau Pasal 34 ayat (1) jo Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 8 jo Pasal 39 dan/atau Pasal 9 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
2. Ada 17 pemeran
Sebanyak 17 orang diketahui sebagai pemeran dalam film porno ini. Terdiri dari 12 pemeran wanita dan 5 pemeran pria. Satu di antaranya berhasil ditangkap dan sisanya masih dalam pengejaran.
3. 120 judul film
Meski baru beroperasi selama setahun lebih, rumah produksi ini sudah melahirkan 120 judul film. Rata-rata film berdurasi 1 jam hingga 1,5 jam.
4. Tarif nonton
Ratusan judul film ini diunggah ke tiga website berbayar. Para penonton harus membayar sesuai masa berlaku pelanggan.
"Ada yang paket berlangganan 1 hari dengan membayar Rp50 ribu, 1 minggu bayar Rp150 ribu, 1 bulan Rp250 ribu, dan 1 tahun Rp500 ribu," kata Ade Safri.
5. Keuntungan
Sebanyak 10 ribu akun bergabung sejak diproduksi pada 2022 lalu. Sementara total pundi-pundi yang didapat mencapai Rp500 juta.
"Jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih 1 tahun beroperasi, dimulai awal 2022, sudah sekitar Rp 500 juta," terang Ade Safri.
Jakarta: Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi film porno di Jakarta Selatan. Rumah produksi ini sudah beroperasi sejak awal 2022.
"Dimulai awal 2022," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin 11 September 2023.
Berikut sejumlah faktanya sejauh ini:
1. Sebanyak 5 orang ditangkap
Polda Metro Jaya menangkap lima orang terkait produksi film porno. Mereka berprofesi sebagai sutradara yang merangkap sebagai produser dan pemilik, kameramen, editor,
sound engginering dan sekretaris.
"Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi. Jadi, satu rumah produksi yang kemudian hasil film itu ditransmisikan ke tiga website. TKP-nya ada di tiga wilayah di Jakarta Selatan," ujar Ade Safri.
Baca juga:
Oklin Fia Janji Tak Bikin Konten Berbau Pornografi Lagi
Kelima tersangka dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) dan/atau Pasal 34 ayat (1) jo Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 8 jo Pasal 39 dan/atau Pasal 9 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
2. Ada 17 pemeran
Sebanyak 17 orang diketahui sebagai pemeran dalam film porno ini. Terdiri dari 12 pemeran wanita dan 5 pemeran pria. Satu di antaranya berhasil ditangkap dan sisanya masih dalam pengejaran.
3. 120 judul film
Meski baru beroperasi selama setahun lebih, rumah produksi ini sudah melahirkan 120 judul film. Rata-rata film berdurasi 1 jam hingga 1,5 jam.
4. Tarif nonton
Ratusan judul film ini diunggah ke tiga website berbayar. Para penonton harus membayar sesuai masa berlaku pelanggan.
"Ada yang paket berlangganan 1 hari dengan membayar Rp50 ribu, 1 minggu bayar Rp150 ribu, 1 bulan Rp250 ribu, dan 1 tahun Rp500 ribu," kata Ade Safri.
5. Keuntungan
Sebanyak 10 ribu akun bergabung sejak diproduksi pada 2022 lalu. Sementara total pundi-pundi yang didapat mencapai Rp500 juta.
"Jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih 1 tahun beroperasi, dimulai awal 2022, sudah sekitar Rp 500 juta," terang Ade Safri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)