Jakarta: Kabar aktivis Ratna Sarumpaet diduga dianiaya berseliweran sejak 1 Oktober 2018 malam. Keesokan harinya, calon presiden Prabowo Subianto yang merupakan kolega Ratna memberikan pernyataan.
Dia mengutuk keras tindakan penganiayaan yang terjadi terhadap Ratna. Kutukan disampaikan Prabowo melalui konferensi pers, setelah Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku bertemu Ratna di tempat yang dirahasiakan.
Pendapat Prabowo ini diamini sejumlah petinggi tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka bersuara karena Ratna adalah juru kampanye nasional pasangan ini untuk Pemilu 2019.
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, bahkan membeberkan kronologi Ratna dianiaya pada 21 September 2018 malam.
Dan hari ini, sekitar pukul 11.00 WIB, Polda Metro Jaya mengeluarkan bukti-bukti soal apa yang terjadi pada Ratna pada 21 September. Polisi menyimpulkan, saat itu Ratna justru tengah berada di ruang bedah operasi plastik di RS Khusus Bedah Bina Estetika.
Nah, siapa yang benar dalam kasus ini? Silakan simak pernyataan Polda Metro dan kubu Ratna Sarumpaet berikut ini;
DATA PERTAMA
Versi Polisi:
- Berdasarkan agenda kegiatan masyarakat Polda Jabar, tidak ada konferensi negara asing di Jawa Barat pada 21 September 2018.
Versi Ratna:
- Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang menyatakan malam itu (21 September) Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.
DATA KEDUA
Versi Polisi:
- Hasil koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara, yakni sopir taksi, petugas Avsec, sopir mobil rental, porter, dan tukang parkir, mereka tidak mengetahui peristiwa pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet
Versi Ratna:
- Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang menyatakan Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.
DATA KETIGA
Versi Polisi:
- Tidak terdapat manifes kedatangan dan keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018
Versi Ratna:
"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah, saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya. Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek," kata Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang.
|||
CARA POLISI MENELUSURI BUKTI:
1. Memeriksa nomor kontak dengan registrasi atas nama Ratna Sarumpaet:
- Sejak 20-24 September 2018, nomor tersebut aktif di daerah Jakarta
2. Menelusuri data rekening atas nama Ibrahim Fahmi Al Hadi (anak Ratna Sarumpaet) dan atas nama Ratna Sarumpaet:
- Ada transaksi pada 20, 21, dan 24 September di RS Khusus Bedah Bina Estetika senilai masing-masing Rp25 juta, Rp25 juta, dan Rp40 juta
3. Mendatangi RS Bina Estetika dan mewawancarai Bagian Operasional atas nama Farhan dan Manajer Medis atas nama dr Inggrid. Hasilnya:
- Ratna Sarumpaet dirawat pada 21-24 September untuk menjalani operasi plastik
- Nama Ratna terdapat di dalam buku register rawat inap RS Bina Estetika dan tercatat masuk ke rumah sakit pada 21 September 2018 pukul 17.00 WIB
- Berdasarkan rekaman CCTV Ratna keluar RS Bina Estetika pada Senin, 24 September 2018 pukul 21.28 WIB menggunakan taksi
- Ratna dirawat inap di ruang B1 lantai 3 RS Bina Estetika
CARA TIM RATNA MENELUSURI BUKTI:
Berdasarkan pengakuan Ratna Sarumpaet.
Jakarta: Kabar aktivis Ratna Sarumpaet diduga dianiaya berseliweran sejak 1 Oktober 2018 malam. Keesokan harinya, calon presiden Prabowo Subianto yang merupakan kolega Ratna memberikan pernyataan.
Dia mengutuk keras tindakan penganiayaan yang terjadi terhadap Ratna. Kutukan disampaikan Prabowo melalui konferensi pers, setelah Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku bertemu Ratna di tempat yang dirahasiakan.
Pendapat Prabowo ini diamini sejumlah petinggi tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka bersuara karena Ratna adalah juru kampanye nasional pasangan ini untuk Pemilu 2019.
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, bahkan membeberkan kronologi Ratna dianiaya pada 21 September 2018 malam.
Dan hari ini, sekitar pukul 11.00 WIB, Polda Metro Jaya mengeluarkan bukti-bukti soal apa yang terjadi pada Ratna pada 21 September. Polisi menyimpulkan, saat itu Ratna justru tengah berada di ruang bedah operasi plastik di RS Khusus Bedah Bina Estetika.
Nah, siapa yang benar dalam kasus ini? Silakan simak pernyataan Polda Metro dan kubu Ratna Sarumpaet berikut ini;
DATA PERTAMA
Versi Polisi:
- Berdasarkan agenda kegiatan masyarakat Polda Jabar, tidak ada konferensi negara asing di Jawa Barat pada 21 September 2018.
Versi Ratna:
- Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang menyatakan malam itu (21 September) Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.
DATA KEDUA
Versi Polisi:
- Hasil koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara, yakni sopir taksi, petugas Avsec, sopir mobil rental, porter, dan tukang parkir, mereka tidak mengetahui peristiwa pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet
Versi Ratna:
- Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang menyatakan Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.
DATA KETIGA
Versi Polisi:
- Tidak terdapat manifes kedatangan dan keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018
Versi Ratna:
"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah, saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya. Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek," kata Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nanik S Deyang.
|||
CARA POLISI MENELUSURI BUKTI:
1. Memeriksa nomor kontak dengan registrasi atas nama Ratna Sarumpaet:
- Sejak 20-24 September 2018, nomor tersebut aktif di daerah Jakarta
2. Menelusuri data rekening atas nama Ibrahim Fahmi Al Hadi (anak Ratna Sarumpaet) dan atas nama Ratna Sarumpaet:
- Ada transaksi pada 20, 21, dan 24 September di RS Khusus Bedah Bina Estetika senilai masing-masing Rp25 juta, Rp25 juta, dan Rp40 juta
3. Mendatangi RS Bina Estetika dan mewawancarai Bagian Operasional atas nama Farhan dan Manajer Medis atas nama dr Inggrid. Hasilnya:
- Ratna Sarumpaet dirawat pada 21-24 September untuk menjalani operasi plastik
- Nama Ratna terdapat di dalam buku register rawat inap RS Bina Estetika dan tercatat masuk ke rumah sakit pada 21 September 2018 pukul 17.00 WIB
- Berdasarkan rekaman CCTV Ratna keluar RS Bina Estetika pada Senin, 24 September 2018 pukul 21.28 WIB menggunakan taksi
- Ratna dirawat inap di ruang B1 lantai 3 RS Bina Estetika
CARA TIM RATNA MENELUSURI BUKTI:
Berdasarkan pengakuan Ratna Sarumpaet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)