KY Umumkan 12 Calon Hakim Agung, Ini Daftarnya

Jakarta: Komisi Yudisial (KY) mengumumkan 12 calon hakim agung yang lulus seleksi kesehatan dan kepribadian berdasarkan hasil pleno pada Kamis, 26 Januari 2023. Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Siti Nurdjanah mengungkap belasan nama tersebut terbagi untuk lima kamar pada Mahamah Agung (MA). 1. Kamar Pidana MA Achmad Dimyati Rachmad Sulur selaku hakim tinggi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan MA Annas Mustaqim selaku hakim tinggi Badan Pengawasan MA Parulian Lumbantoruan selaku hakim tinggi Pengadilan Tinggi (PT) Makassar Siti Suryati selaku hakim tinggi PT Banten Sukri Sulumin selaku hakim tinggi PT Samarinda Suprapti selaku hakim tinggi PT Palembang. 2. Kamar Perdata Lucas Prakoso selaku Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum Ditjen Badilum MA 3. Kamar Agama Abd Hakim Ketua PT Agama Bengkulu  Imron Rosyadi PT Agama Samarinda 4. Kamar Tata Usaha Negara Lulik Tri Cahyaningrum selaku Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara MA 5. Kamar Tata Usaha Negara (khusus Pajak) Rudwaidah Afiyati selaku Hakim Pengadilan Pajak Riyono Martanto selaku Wakil Ketua II Pengadilan Pajak Sebanyak 12 calon hakim agung itu berhak mengikui seleksi wawancara yang akan dilaksanakan pada 31 Januari sampai 1 Februari mendatang. KY meminta para calon hakim agung untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu keberhasilan atau kelulusan dalam proses seleksi. Selama proses seleksi, Siti mengatakan pihaknya memastikan calon hakim agung memiliki integritas yang tinggi. Sebab, integritas merupakan kualitas yang harus dimiliki untuk menjaga independensi hakim. "Dia mesti tahu bahwa hakim ini harus independen, mejaga kemandirian lembaga peradilan, sehingga tidak bisa untuk diintervensi oleh siapa pun dan dari kekuatan mana saja," kata Siti melalui konferensi pers daring, Jumat, 27 Januari 2023. Selain 12 calon hakim agung untuk lima kamar di MA, KY juga mengumumkan lima calon hakim ad hoc HAM. Berikut ini daftarnya: Harnoto (anggota Polri) Heppy Wajongkere (Pengacara) Lafat Akbar (Pengadilan Tinggi Jakarta, mantan hakim ad hoc tindak pidana korupsi) Fatan Riyadhi (Pengadilan Negeri Banda Aceh, mantan hakim ad hoc tindak pidana korupsi) Ukar Priyambodo (Pengadilan Negeri Palangkaraya, mantan hakim ad hoc tindak pidana korupsi). Siti mengungkap, tantangan seleksi hakim ad hoc HAM adalah rendahnya peminat dan sulitnya mendapatkan rekam jejak peserta. "Kadang-kadang kita menemukan kesulitan untuk calon peserta selain (hakim) nonkarier yang kami harus mencari di mana jejaknya," ungkap dia.