medcom.id, Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) tak main-main dalam memerangi bandar narkoba. Mereka bahkan berencana memodernisasi persenjataannya demi bisa melumpuhkan bandar narkoba yang kerap mempersenjatai diri dengan senjata api.
"Yang kita hadapi kan bandar pintar-pintar. Canggih-canggih, kita antisipasi sebelumnya," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/6/2016).
Menurut dia, bandar terkadang memiliki senjata hasil rampasan serta rakitan. Alhasil, sebagai aparat penegak hukum, BNN juga wajib bisa mempersenjatakan diri dengan perlengkapan yang lebih mumpuni.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini menuturkan, salah satu yang diperhatikan BNN dalam memilih senjata adalah masalah akurasinya. Pasalnya, bidikan petugas tak boleh sampai salah sasaran.
"Yang kita hadapi bandar-bandar ini di kota, operasional di kota. Akurasi tembakan harus bisa dijamin. Jadi tak boleh sampai meleset, bisa kena orang lain. Kualitas senjata harus bisa dijamin. Karena ini kita bicara nyawa," jelas dia.
Spesifikasi senjata BNN, lanjut dia, juga akan berbeda dengan yang dimiliki TNI dan Polri. Pembedaan ini bertujuan, bila nantinya ada peluru petugas yang salah sasaran, bisa diketahui senjata siapa yang dipakai di antara tiga lembaga.
Buwas, sapaannya, menjelaskan, senjata baru ini nantinya akan banyak membantu operasi BNN. Pasalnya, senjata api yang dipilih dapat merusak kontainer, mendobrak lemari besi, hingga untuk sniper.
"(Senjata) akan seefektif mungkin. Kalau bandar jauh dan tidak bisa pakai motor, kita kejar pakai peluru," papar dia.
Namun, Buwas belum bisa bicara banyak soal merk senjata yang akan dipilih kelak. Dia menuturkan, pihaknya sudah mencoba beberapa senjata, baik laras panjang atau pun pendek.
Masalah berapa pucuk senjata yang akan dipesan, Buwas memaparkan, semuanya tergantung anggaran dari pemerintah. Dia enggan menyebut angka pasti terkait anggaran yang disiapkan. Namun, dia mengaku BNN memerlukan 2.400 hingga 2.500 senjata.
"Kita juga membeli rompi anti peluru untuk anggota-anggota di lapangan," tutur Jenderal polisi bintang tiga ini.
Selain senjata, BNN juga akan dibekali dengan alat canggih lainnya. Contohnya seperti x-ray. Pasalnya, bandar narkoba juga sudah makin maju dalam menyembunyikan barang haramnya.
"Teknologi mereka makin maju untuk mengelabui alat-alat x-ray kita, karena x-ray kita yang sudah rendah," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) tak main-main dalam memerangi bandar narkoba. Mereka bahkan berencana memodernisasi persenjataannya demi bisa melumpuhkan bandar narkoba yang kerap mempersenjatai diri dengan senjata api.
"Yang kita hadapi kan bandar pintar-pintar. Canggih-canggih, kita antisipasi sebelumnya," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/6/2016).
Menurut dia, bandar terkadang memiliki senjata hasil rampasan serta rakitan. Alhasil, sebagai aparat penegak hukum, BNN juga wajib bisa mempersenjatakan diri dengan perlengkapan yang lebih mumpuni.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini menuturkan, salah satu yang diperhatikan BNN dalam memilih senjata adalah masalah akurasinya. Pasalnya, bidikan petugas tak boleh sampai salah sasaran.
"Yang kita hadapi bandar-bandar ini di kota, operasional di kota. Akurasi tembakan harus bisa dijamin. Jadi tak boleh sampai meleset, bisa kena orang lain. Kualitas senjata harus bisa dijamin. Karena ini kita bicara nyawa," jelas dia.
Spesifikasi senjata BNN, lanjut dia, juga akan berbeda dengan yang dimiliki TNI dan Polri. Pembedaan ini bertujuan, bila nantinya ada peluru petugas yang salah sasaran, bisa diketahui senjata siapa yang dipakai di antara tiga lembaga.
Buwas, sapaannya, menjelaskan, senjata baru ini nantinya akan banyak membantu operasi BNN. Pasalnya, senjata api yang dipilih dapat merusak kontainer, mendobrak lemari besi, hingga untuk sniper.
"(Senjata) akan seefektif mungkin. Kalau bandar jauh dan tidak bisa pakai motor, kita kejar pakai peluru," papar dia.
Namun, Buwas belum bisa bicara banyak soal merk senjata yang akan dipilih kelak. Dia menuturkan, pihaknya sudah mencoba beberapa senjata, baik laras panjang atau pun pendek.
Masalah berapa pucuk senjata yang akan dipesan, Buwas memaparkan, semuanya tergantung anggaran dari pemerintah. Dia enggan menyebut angka pasti terkait anggaran yang disiapkan. Namun, dia mengaku BNN memerlukan 2.400 hingga 2.500 senjata.
"Kita juga membeli rompi anti peluru untuk anggota-anggota di lapangan," tutur Jenderal polisi bintang tiga ini.
Selain senjata, BNN juga akan dibekali dengan alat canggih lainnya. Contohnya seperti x-ray. Pasalnya, bandar narkoba juga sudah makin maju dalam menyembunyikan barang haramnya.
"Teknologi mereka makin maju untuk mengelabui alat-alat x-ray kita, karena x-ray kita yang sudah rendah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)