Presiden Joko Widodo   saat mengunjungi Kampung Lio, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Jumat 1 Juli 2016. Foto: MI/Bary Fathahilah
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Kampung Lio, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Jumat 1 Juli 2016. Foto: MI/Bary Fathahilah

Kasus Vaksin Palsu Jadi Momentum Menata Industri Farmasi

Desi Angriani • 18 Juli 2016 10:38
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menjadikan kasus vaksin palsu momentum memperbaiki tata kelola industri farmasi dan distribusi obat-obatan.
 
"Ini sebuah momentum untuk memperbaiki tata kelola distribusi menyangkut industri farmasi, termasuk vaksin," kata Presiden saat menyaksikan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jalan Cibubur, Jakarta, Senin (18/7/2016).
 
Dengan perbaikan tata kelola indutri farmasi, Presiden berharap ,masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan lebih baik. "Saya kira golnya ke sana. Ini adalah momentum," tegas Jokowi.

Presiden memerintahkan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono terus membongkar jaringan bisnis vaksin palsu. Ia ingin kasus seperti ini tidak terulang.
 
Kepada orang tua yang menduga anaknya korban vaksin palsu agar segera mendaftarkan diri dan menjalani vaksinasi ulang di puskesmas atau rumah sakit pemerintah. "Kalau belum terdaftar, silakan mendaftar ke puskesmas," ujarnya.
 
Presiden menyaksikan vaksinasi ulang terhadap 36 anak korban vaksin palsu di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jalan Cibubur, Jakarta Timur. Anak-anak tersebut merupakan korban vaksin palsu Bidan Ely. Data Kementerian Kesehatan, ada 167 anak korban vaksin palsu di wilayah Ciracas.
 
Pelaksanaan imunisasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah ditunjuk pemerintah didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Penyidik Bareskrim Polri sejauh ini sudah menetapkan 20 orang sebagai tersangka kasus vaksin palsu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan