Jakarta: Penangkapan terduga teroris Abu Riky di Kelurahan Bagan, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Riau, disebut berkaitan dengan Abu Hamzah; terduga peledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara. Keduanya berasal dari kelompok yang sama.
"Dia juga (Abu Riky) sama akan melakukan amaliyah, perannya adalah menggugah beberapa video, foto, yang isinya propaganda," kata Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019.
Dedi mengatakan peran Abu Riky tidak seganas Abu Hamzah. Abu Riky, kata dia, hanya berperang melalui media sosial berupa pengunggahan konten-konten terorisme.
"Dia mengunggah kembali video ledakan pada saat debat capres kedua kemudian dia mengambil video kegiatan ISIS yang ada di Filipina dan kegiatan ISIS yang ada di beberapa wilayah di dunia," ujar Dedi.
Baca juga: Polisi Tegaskan Teroris di Sibolga Tak Terkait Pemilu
Dedi menambahkan tujuan sementara dari pengunggahan itu hanya untuk menyemangati sesama anggota kelompok. Saat ini, kepolisian masih mendalami peran Abu Riky.
Penggunaan alat dari Abu Riky jiga tidak sebahaya Abu Hamzah. Pada saat penangkapan Abu Riky, lanjut dia, tidak ditemukan peledak.
"Kalau saudara R beberapa barang bukti yang ditemukan antara lain busur panah, kalau kelompoknya AH itu sudah menyiapkan bom. Kalau R amaliyah menggunakan panah, R ditangkap berdasarkan analisa jejak digital," tutur Dedi.
Berdasarkan pemantauan, polisi menyimpulkan Abu Riky sudah terpapar paham ISIS. Namun, kata Dedi, belum terlalu parah.
"Telah dirasakan cukup maka berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018. Polri melaksanakan preventive strike atau pencegahan secara awal," kata Dedi.
Baca juga: Seorang Terduga Teroris Ditangkap di Riau
Jakarta: Penangkapan terduga teroris Abu Riky di Kelurahan Bagan, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Riau, disebut berkaitan dengan Abu Hamzah; terduga peledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara. Keduanya berasal dari kelompok yang sama.
"Dia juga (Abu Riky) sama akan melakukan amaliyah, perannya adalah menggugah beberapa video, foto, yang isinya propaganda," kata Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019.
Dedi mengatakan peran Abu Riky tidak seganas Abu Hamzah. Abu Riky, kata dia, hanya berperang melalui media sosial berupa pengunggahan konten-konten terorisme.
"Dia mengunggah kembali video ledakan pada saat debat capres kedua kemudian dia mengambil video kegiatan ISIS yang ada di Filipina dan kegiatan ISIS yang ada di beberapa wilayah di dunia," ujar Dedi.
Baca juga:
Polisi Tegaskan Teroris di Sibolga Tak Terkait Pemilu
Dedi menambahkan tujuan sementara dari pengunggahan itu hanya untuk menyemangati sesama anggota kelompok. Saat ini, kepolisian masih mendalami peran Abu Riky.
Penggunaan alat dari Abu Riky jiga tidak sebahaya Abu Hamzah. Pada saat penangkapan Abu Riky, lanjut dia, tidak ditemukan peledak.
"Kalau saudara R beberapa barang bukti yang ditemukan antara lain busur panah, kalau kelompoknya AH itu sudah menyiapkan bom. Kalau R amaliyah menggunakan panah, R ditangkap berdasarkan analisa jejak digital," tutur Dedi.
Berdasarkan pemantauan, polisi menyimpulkan Abu Riky sudah terpapar paham ISIS. Namun, kata Dedi, belum terlalu parah.
"Telah dirasakan cukup maka berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018. Polri melaksanakan
preventive strike atau pencegahan secara awal," kata Dedi.
Baca juga:
Seorang Terduga Teroris Ditangkap di Riau Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
