Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarief menyebut ada yang berbeda dari seleksi pimpinan tahun ini. Laode mengatakan proses seleksi berjalan lebih cepat dari seleksi pimpinan periode sebelumnya.
"Kalau dibandingkan periode saya ini kayanya cepat prosesnya. Jauh lebih cepat," kata Laode usai rapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 September 2019.
Laode menyebut saat dirinya diangkat jadi pimpinan pada 2015, proses seleksi berjalan sekitar enam bulan. Namun untuk seleksi pimpinan jilid V ini, panitia sudah menyerahkan nama-nama ke presiden hanya dalam kurun waktu empat bulan terhitung sejak Mei 2019.
Namun demikian, Laode menjamin tak akan ada kekosongan pimpinan KPK kapanpun calon pimpinan baru ditetapkan. Pasalnya, periode kepemimpinan Agus Rahardjo cs baru akan berakhir pada 21 Desember 2019 mendatang.
"Sekarang atau yang datang itu sama saja. Karena tak akan terjadi kekosongan kepemimpinan di KPK. Mandat kami sampai dengan 21 Desember," ujarnya.
Laode juga enggan mengomentari tudingan-tudingan miring yang mengarah ke Pansel KPK. Sebagai mantan peserta seleksi, dia merasa tak etis mengkritik kinerja Pansel.
"Nanti dianggap karena saya enggak lanjut pada 20 besar, terus saya komentari itu. Tanya saja pimpinan yang lain," ujarnya.
Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK) jilid V akan menyerahkan 10 nama kandidat terkuat kepada Presiden Joko Widodo hari ini. Pansel dipastikan tidak akan mengumumkan 10 nama capim tersebut.
“Sepuluh nama kami serahkan kepada presiden dan presiden yang punya kewenangan untuk mengumumkan,” kata anggota Pansel Capim KPK, Hendardi saat dikonfirmasi.
Hendardi memastikan sepuluh nama yang bakal diserahkan pansel kepada Jokowi para capim berintegritas. Artinya, lolos melalui tes yang ketat dan profesional.
Menurut dia, pihaknya menampung semua masukan dari pihak manapun, termasuk KPK, akademisi, guru besar, LSM hingga tokoh-tokoh masyarakat. Bahkan, masukan-masukan itu menjadi pertimbangan pansel untuk menentukan para capim terbaik.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarief menyebut ada yang berbeda dari seleksi pimpinan tahun ini. Laode mengatakan proses seleksi berjalan lebih cepat dari seleksi pimpinan periode sebelumnya.
"Kalau dibandingkan periode saya ini kayanya cepat prosesnya. Jauh lebih cepat," kata Laode usai rapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 September 2019.
Laode menyebut saat dirinya diangkat jadi pimpinan pada 2015, proses seleksi berjalan sekitar enam bulan. Namun untuk seleksi pimpinan jilid V ini, panitia sudah menyerahkan nama-nama ke presiden hanya dalam kurun waktu empat bulan terhitung sejak Mei 2019.
Namun demikian, Laode menjamin tak akan ada kekosongan pimpinan KPK kapanpun calon pimpinan baru ditetapkan. Pasalnya, periode kepemimpinan Agus Rahardjo cs baru akan berakhir pada 21 Desember 2019 mendatang.
"Sekarang atau yang datang itu sama saja. Karena tak akan terjadi kekosongan kepemimpinan di KPK. Mandat kami sampai dengan 21 Desember," ujarnya.
Laode juga enggan mengomentari tudingan-tudingan miring yang mengarah ke Pansel KPK. Sebagai mantan peserta seleksi, dia merasa tak etis mengkritik kinerja Pansel.
"Nanti dianggap karena saya enggak lanjut pada 20 besar, terus saya komentari itu. Tanya saja pimpinan yang lain," ujarnya.
Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK) jilid V akan menyerahkan 10 nama kandidat terkuat kepada Presiden Joko Widodo hari ini. Pansel dipastikan tidak akan mengumumkan 10 nama capim tersebut.
“Sepuluh nama kami serahkan kepada presiden dan presiden yang punya kewenangan untuk mengumumkan,” kata anggota Pansel Capim KPK, Hendardi saat dikonfirmasi.
Hendardi memastikan sepuluh nama yang bakal diserahkan pansel kepada Jokowi para capim berintegritas. Artinya, lolos melalui tes yang ketat dan profesional.
Menurut dia, pihaknya menampung semua masukan dari pihak manapun, termasuk KPK, akademisi, guru besar, LSM hingga tokoh-tokoh masyarakat. Bahkan, masukan-masukan itu menjadi pertimbangan pansel untuk menentukan para capim terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)