medcom.id, Jakarta: Sekjen Gerakan Nasional Anti-Narkotika, Brigjen (Pol) Purn Ashar Suryobroto menilai, kasus suap narkoba merupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh kepolisian.
"Bareskrim itu sama dengan pasukan khusus Polri. Kalau sampai melakukan, ini suatu pengkhianatan luar biasa," ujarnya dalam Prime Time News Metro TV, Selasa (5/5/2015).
Ashar pun mempertanyakan proses rekrutmen terhadap Perwira Menengah Dir IV Polri yang menerima suap senilai Rp 5 miliar itu. "Ada yang salah dengan rekrutmen. Ini pasukan khusus, harus betul-betul diseleksi lelang jabatan itu. Ini siapa, perwira ini sebelumnya dimana, kenapa bisa masuk situ," jelasnya.
Kejadian tersebut, kata dia, mengharuskan lembaga penegak hukum berbenah diri, mulai dari hakim, lembaga permasyarakatan, khususnya Direktorat Tipid Narkoba.
"Saya kira perlu intropeksi khususnya Direktorat Narkoba," imbuh Ashar.
Seperti diketahui, perwira tersebut merupakan Kepala Unit di salah satu sub Direktorat Tipid Narkoba. Ia tertangkap tangan menerima suap dari seorang bandar narkoba di sebuah diskotik di Bandung. Ia diduga mendapat imbalan hingga Rp 5 miliar untuk menghentikan pengusutan.
medcom.id, Jakarta: Sekjen Gerakan Nasional Anti-Narkotika, Brigjen (Pol) Purn Ashar Suryobroto menilai, kasus suap narkoba merupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh kepolisian.
"Bareskrim itu sama dengan pasukan khusus Polri. Kalau sampai melakukan, ini suatu pengkhianatan luar biasa," ujarnya dalam
Prime Time News Metro TV, Selasa (5/5/2015).
Ashar pun mempertanyakan proses rekrutmen terhadap Perwira Menengah Dir IV Polri yang menerima suap senilai Rp 5 miliar itu. "Ada yang salah dengan rekrutmen. Ini pasukan khusus, harus betul-betul diseleksi lelang jabatan itu. Ini siapa, perwira ini sebelumnya dimana, kenapa bisa masuk situ," jelasnya.
Kejadian tersebut, kata dia, mengharuskan lembaga penegak hukum berbenah diri, mulai dari hakim, lembaga permasyarakatan, khususnya Direktorat Tipid Narkoba.
"Saya kira perlu intropeksi khususnya Direktorat Narkoba," imbuh Ashar.
Seperti diketahui, perwira tersebut merupakan Kepala Unit di salah satu sub Direktorat Tipid Narkoba. Ia tertangkap tangan menerima suap dari seorang bandar narkoba di sebuah diskotik di Bandung. Ia diduga mendapat imbalan hingga Rp 5 miliar untuk menghentikan pengusutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(Des)