Jakarta: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan, 53, tak asing dengan hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Cai Changpan bersembunyi di hutan itu setelah kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 1 Tanggerang, Banten.
"Waktu masih tinggal di daerah Tenjo sana sering melakukan kegiatan pemburuan di dalam hutan," ujar Yusri di Jakarta, Minggu, 4 Oktober 2020.
Cai dinilai hafal seluk-beluk hutan Tenjo. Hal itu diperkuat dengan latar belakang militer Cai saat berada di Tiongkok.
"Dia memang lulusan tentara di Tiongkok sana. Makanya dia belajar survival ini dari sana," beber Yusri.
Cai diyakini menggunakan ilmu militernya untuk bertahan hidup di hutan. Ilmu itu juga dipakai untuk menghindari kejaran aparat.
Yusri menyebut tim masih terus menyusuri hutan Tenjo. Pencarian diperluas hingga ke desa-desa sekitar hutan.
"Kita sekarang memperluas lagi pencarian jejak ini di daerah Desa Babakan, Pasir Madam, dan Pasar Rebo. Ini kita perluas tim ke sana untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan," tutur dia.
Bandar narkoba itu kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin malam, 14 September 2020. Cai Changpan melarikan diri dengan melubangi kamar tahanan sampai gorong-gorong di belakang lapas.
Lubang sepanjang 30 meter itu dibuat selama delapan bulan. Cai menggali lubang menggunakan alat dari lokasi pembangunan dapur di lapas.
Teranyar, pelarian Cai diduga dibantu oleh dua pegawai lapas. Kedua pegawai menerima uang dari Cai untuk membeli alat penggali lubang, kemudian mengantarkannya ke kamar sel Cai.
(Baca: Cai Changpan Sempat Mampir di Pondok di dalam Hutan Tenjo)
Jakarta: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut terpidana mati
kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan, 53, tak asing dengan hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Cai Changpan bersembunyi di hutan itu setelah kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 1 Tanggerang, Banten.
"Waktu masih tinggal di daerah Tenjo sana sering melakukan kegiatan pemburuan di dalam hutan," ujar Yusri di Jakarta, Minggu, 4 Oktober 2020.
Cai dinilai hafal seluk-beluk hutan Tenjo. Hal itu diperkuat dengan latar belakang militer Cai saat berada di Tiongkok.
"Dia memang lulusan tentara di Tiongkok sana. Makanya dia belajar
survival ini dari sana," beber Yusri.
Cai diyakini menggunakan ilmu militernya untuk bertahan hidup di hutan. Ilmu itu juga dipakai untuk menghindari kejaran aparat.
Yusri menyebut tim masih terus menyusuri hutan Tenjo. Pencarian diperluas hingga ke desa-desa sekitar hutan.
"Kita sekarang memperluas lagi pencarian jejak ini di daerah Desa Babakan, Pasir Madam, dan Pasar Rebo. Ini kita perluas tim ke sana untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan," tutur dia.
