"Terdiri dari tiga tersangka melakukan penganiayaan, penembakan dan penyerangan kepada aparat kepolisian," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2019.
Sementara 13 tersangka lain merupakan pelaku penyerangan dan penembakan di Rumah Sakit Umum (RSU) Tebing Tinggi, Empat Lawang, Sumatra Selatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dedi menyebut saat ini situasi di Empat Lawang sudah kondusif. Tokoh masyarakat turut meyakinkan warga untuk tak berbuat onar.
"Semoga situasi ini tetap kondusif. Dan proses penegakan hukum tetap dilakukan," imbuh Dedi.
Bentrok antar warga dan polisi bermula ketika Polsek Ulu Musi menangkap pelaku pengancaman kepada anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berinisial E.
Usai menerima laporan, Kanit Polsek Ulu Musi, Ipda Arsan, bersama anggotanya Briptu Ilham, Bripka Suhardi, dan Bripka Darmawan mencari E. Pelaku ditemukan tengah bersama delapan kawannya.
Saat itu, Arsan bermaksud mendamaikan pelapor dengan E. Namun, seketika E mengeluarkan pisau dan menyerang polisi.
Akibat insiden tersebut, Arsan mengalami luka tusuk di perut. Sementara Darmawan mengalami luka sabetan benda tajam di lengan.
Ketiga anggota Polsek Ulu Musi sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan mengenai dua orang, E dan ER. Sementara enam orang teman E melarikan diri.
Usai kejadian, dua personel kepolisian dan dua tersangka dibawa ke RSU Tebing Tinggi untuk mendapat perawatan. Sekitar pukul 21.00 WIB, datang satu unit truk berisi 50-70 orang ke rumah sakit.
Mereka melakukan pengrusakan, penyerangan dan penembakan pada polisi yang tengah berjaga. Mereka diduga rekan E.
Petugas yang berjaga sontak melakukan tembakan peringatan. Tembakan mengenai dua pelaku penyerangan yang belum diketahui identitasnya.