medcom.id, Jakarta: Sebanyak 500 butir detonator diamankan di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Polisi sudah menangkap satu tersangka.
"Sudah ditetapkan satu tersangka dan ini masih kita gali lagi info dari yang bersangkutan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 14 Juni 2017.
Pelaku berinisial MAF, 25, warga BTN Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar. Tersangka ditangkap di sebuah guest house kemarin.
(Baca: Terduga Pemilik 500 Detonator di Bandara Ditangkap)
Martinus mengungkapkan, pembuatan detonator bukan di dalam negeri. Kepolisian, kata dia, masih menelisik jalur asal detonator tersebut.
"Apa jalurnya dari Malaysia kemudian ke Kalimantan kemudian ke Sulawesi atau dari jalur Kalimantan ke Sulawesi," bebernya.
(Baca: Detonator di Makassar Berasal dari Narapidana Bollangi)
Polri juga tengah menelisik peruntukkan detonator tersebut, apakah terkait dengan aksi terorisme atau bukan. Pihaknya masih menggali informasi dari saksi dan tersangka.
"Kalau yang kita dapat yang kita gali info dari saksi maupun tersangka, itu digunakan untuk bom ikan yang dalam praktiknya ini sering digunakan (nelayan). Tapi tetap kita lihat nanti (untuk) apa detonator ini," pungkas Martinus.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 500 butir detonator diamankan di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Polisi sudah menangkap satu tersangka.
"Sudah ditetapkan satu tersangka dan ini masih kita gali lagi info dari yang bersangkutan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 14 Juni 2017.
Pelaku berinisial MAF, 25, warga BTN Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar. Tersangka ditangkap di sebuah guest house kemarin.
(Baca:
Terduga Pemilik 500 Detonator di Bandara Ditangkap)
Martinus mengungkapkan, pembuatan detonator bukan di dalam negeri. Kepolisian, kata dia, masih menelisik jalur asal detonator tersebut.
"Apa jalurnya dari Malaysia kemudian ke Kalimantan kemudian ke Sulawesi atau dari jalur Kalimantan ke Sulawesi," bebernya.
(Baca:
Detonator di Makassar Berasal dari Narapidana Bollangi)
Polri juga tengah menelisik peruntukkan detonator tersebut, apakah terkait dengan aksi terorisme atau bukan. Pihaknya masih menggali informasi dari saksi dan tersangka.
"Kalau yang kita dapat yang kita gali info dari saksi maupun tersangka, itu digunakan untuk bom ikan yang dalam praktiknya ini sering digunakan (nelayan). Tapi tetap kita lihat nanti (untuk) apa detonator ini," pungkas Martinus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)
