Antasari Azhar. Foto: MI/Panca
Antasari Azhar. Foto: MI/Panca

Keluarga Apresiasi Pembongkaran Kasus Pembunuhan Nasrudin

Annisa ayu artanti • 15 Februari 2017 01:47
medcom.id, Jakarta: Andi Syamsudin Zulkarnaen mengapresiasi langkah Antasari Azhar yang berbicara gamblang membongkar dalang di balik pembunuhan kakaknya, Nasrudin Zulkarnaen pada 2009. Ia menyebut, mantan Ketua KPK itu pernah berjanji akan membukanya ke publik.
 
"Yang jelas pak Antasari mengatakan kepada kami dalam jangka waktu tiga bulan sejak keluarnya pak Antasari dari LP dia akan mengungkap siapa yang dalang dibalik itu," kata Andi dalam acara Prime Talk Metro TV, Selasa 14 Februari 2017,
 
Antasari telah menyebut beberapa nama yang terlibat dalam kasus yang membuatnya mendekam di penjara tersebut. Salah satunya yakni, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi pun meminta kepada kepolisian untuk menindaklanjuti dan memanggil nama yang disebut Antasari. "Karena ini kan pengakuan di depan publik dan harapan kami adalah dari kepolisian harus menindaklanjuti pengakuan ini, karena ini menyangkut nama-nama besar," ujar dia.
 

 
Dalam jumpa pers, Antasari menyebut dirinya dikriminalisasi SBY dalam kasus kematian Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
 
Sebelum kasus kematian Nasrudin, Antasari mengaku ditemui Hary Tanoe dengan membawa pesan dari Cikeas, daerah yang merujuk pada tempat tinggal keluarga SBY di Puri Cikeas, Bogor. Hary menyampaikan agar Antasari tidak menahan Aulia Pohan, besan SBY.
 
Tapi, Antasari tidak bisa menuruti kemauan itu. KPK menetapkan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan sebagai tersangka dugaan korupsi dalam aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp100 miliar yang digunakan oleh Bank Indonesia. November 2008, ia ditahan.
 
Pada 2009, Antasari dibelit kasus pembunuhan terhadap Nasrudin. Pada 11 Februari 2010, Antasari divonis hukuman penjara 18 tahun karena terbukti bersalah turut serta melakukan pembujukan untuk membunuh Nasrudin.
 
Januari 2017, Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Antasari. Siang tadi, Antasari menyebut SBY ada di balik kasus yang membelitnya.
 
Namun, SBY membantah. Ketua Umum Partai Demokrat itu membaca grasi kepada Antasari tidak murni karena pertimbangan hukum. "Yang saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kepada Antasari punya motif politik dan ada misi untuk serang dan diskreditkan saya," tulis SBY di Twitter @SBYudhoyono, Selasa 14 Februari 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan