Situasi titik penyekatan di Lenteng Agung, Jakarta Selasan, Senin, 5 Juli 2021. Metro TV
Situasi titik penyekatan di Lenteng Agung, Jakarta Selasan, Senin, 5 Juli 2021. Metro TV

Oknum RT/RW di Sekitar Titik Penyekatan Masih Buka Jalan Kecil

Siti Yona Hukmana • 06 Juli 2021 14:04
Jakarta: Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji memantau titik -titik masuk kota Jakarta bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammas Fadil Imran beberapa hari ini. Mulyo menyebut ada oknum rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) membantu warga lolos penyekatan dengan membuka jalan kecil.
 
"Beberapa kita lihat sebagian di antara rekan-rekan yang seharusnya membantu kami untuk mengurangi mobilitas, justru mereka membuka peluang. Seperti membuka pintu jalan-jalan kecil," kata Mulyo di titik penyekatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juli 2021.
 
Mulyo mengatakan tindakan itu membuat Jakarta padat. Padahal, selama PPKM darurat diharapkan Jakarta sunyi untuk menekan angka covid-19.

"Maka dari itu kita perlu memberikan stracing (regangan) kepada RW, RT, kemudian yang memiliki wilayah di perumahan untuk supaya membantu, karena ini demi kemanusiaan," ujar jenderal TNI bintang dua itu.
 
Mulyo mengaku tidak semua RT/RW melakukan tindakan tersebut. Sebagian besar, kata dia, sudah bekerja bagus.
 
(Baca: Mobilitas di Jatim dan Bali Masih Tinggi Selama PPKM Darurat)
 
Mulyo meminta RT/RW menyampaikan kepada masyarakat bahwa PPKM darurat bukan pekerjaan TNI-Polri saja, melainkan semua masyarakat Jakarta. Ada beberapa indikator menyukseskan PPKM darurat, salah satunya membatasi mobilitas dan penurunan angka covid-19 harian.
 
"Logikanya kalau orang tidak bepergian di rumah saja, maka covid-19 akan mati sendiri, logikanya kalau orang bepergian dengan menggunakan perlengkapan yang jelas, seperti saya ini Insyaallah tidak terjadi masalah," ujar Mulyo.
 
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran juga meminta RT/RW menjaga kampungnya. Mereka diingatkan tidak meloloskan warga yang tak berkepentingan keluar rumah. Fadil menyebut meloloskan warga sama seperti membiarkan penyebaran penyakit.
 
"RT/RW-nya, warga masyarakat jangan kasih kampungnya dilewatin oleh orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan, itu sama saja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia masuk rumah sakit atau bisa fatal sampai meninggal dunia," tegas Fadil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan