Jakarta: Imbauan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman tidak boleh berpikir membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pasti dipatuhi anggota TNI di Papua. Pasalnya, personel angkatan bersenjata mematuhi perintah komandan.
"Saya yakin, TNI itu orang yang paling disiplin. Begitu diperintah pasti dia jalan (mematuhi)," kata eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman B Ponto dalam program Crosschek Medcom.id bertemakan Prajurit Jangan Berpikir Bunuh KKB, Minggu, 28 November 2021.
Dia mencontohkan penanganan KKB di Aceh. Panglima TNI (Purn) Endriartono Sutarto memerintahkan personel tidak menembak atau membalas serangan dari kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Mereka diam, walaupun mereka diganggu, bahkan ditembak, mereka bisa menahan diri," ungkap dia.
Terbukti, kontak senjata tidak lagi terjadi setelah perintah itu dikeluarkan. Pemerintah dan kelompok bersenjata lebih memilih jalur dialog menyelesaikan permasalahan.
"Perintahnya tidak ada tembakan lagi, kita berdialog, sampai hari ini tidak ada lagi tembakan antara GAM dengan TNI kan," ujar Soleman
Namun, hal itu berjalan bila perintah jelas. Kemudian, pihak yang mengeluarkan perintah merupakan otoritas berwenang, yakni Panglima TNI atau para kepala staf angkatan bersenjata Indonesia.
"Di TNI itu gampang kok, yang penting perintah yang jelas oleh otoritas yang jelas, mereka akan melaksanakan itu dengan jelas," ujar Soleman.
Baca: KSAD Dinilai Ingin Selesaikan Masalah Papua Seperti Konflik di Aceh
Jakarta: Imbauan Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) Dudung Abdurachman tidak boleh berpikir membunuh
kelompok kriminal bersenjata (KKB) pasti dipatuhi anggota
TNI di Papua. Pasalnya, personel angkatan bersenjata mematuhi perintah komandan.
"Saya yakin, TNI itu orang yang paling disiplin. Begitu diperintah pasti dia jalan (mematuhi)," kata eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman B Ponto dalam program Crosschek Medcom.id bertemakan Prajurit Jangan Berpikir Bunuh KKB, Minggu, 28 November 2021.
Dia mencontohkan penanganan KKB di Aceh. Panglima TNI (Purn) Endriartono Sutarto memerintahkan personel tidak menembak atau membalas serangan dari kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Mereka diam, walaupun mereka diganggu, bahkan ditembak, mereka bisa menahan diri," ungkap dia.
Terbukti, kontak senjata tidak lagi terjadi setelah perintah itu dikeluarkan. Pemerintah dan kelompok bersenjata lebih memilih jalur dialog menyelesaikan permasalahan.
"Perintahnya tidak ada tembakan lagi, kita berdialog, sampai hari ini tidak ada lagi tembakan antara GAM dengan TNI kan," ujar Soleman
Namun, hal itu berjalan bila perintah jelas. Kemudian, pihak yang mengeluarkan perintah merupakan otoritas berwenang, yakni Panglima TNI atau para kepala staf angkatan bersenjata Indonesia.
"Di TNI itu gampang kok, yang penting perintah yang jelas oleh otoritas yang jelas, mereka akan melaksanakan itu dengan jelas," ujar Soleman.
Baca:
KSAD Dinilai Ingin Selesaikan Masalah Papua Seperti Konflik di Aceh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
