medcom.id, Jakarta: Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri sudah memeriksa tiga orang terkait kasus dugaan penganiyaan Dita Aditia Ismawati dengan terlapor anggota DPR Masinton Pasaribu. Penyidik tengah mempelajari apa yang disampaikan para saksi itu.
"Yang pertama saksi korban, dan dua kawannya Dita dan seorang sopir taksi," beber Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Bareskrim Polri, Kombes Hadi Ramdani saat dihubungi, Kamis (11/2/2016).
Hadi membeberkan, dua teman Dita yang diperiksa berinisial DS dan P. Keduanya bertemu Dita di sebuah kafe di kawasan Jakarta Pusat saat peristiwa terjadi. Seorang saksi lain berinisial P diketahui sopir taksi Express.
Sementara itu, Masinton Pasaribu belum akan diperiksa dalam waktu dekat. Pemeriksaan terhadap politikus PDI Perjuangan menunggu seluruh keterangan saksi lengkap.
"Keterangan saksi lengkap baru panggil," beber Masinton.
Sebelumnya, Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri atas dugaan penganiayaan. Tenaga ahli Masinton ini memenuhi panggilan Bareskrim, Kamis 4 Februari. Saat hadir di Bareskrim Dita tak menjawab satu pun pertanyaan pewarta.
medcom.id, Jakarta: Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri sudah memeriksa tiga orang terkait kasus dugaan penganiyaan Dita Aditia Ismawati dengan terlapor anggota DPR Masinton Pasaribu. Penyidik tengah mempelajari apa yang disampaikan para saksi itu.
"Yang pertama saksi korban, dan dua kawannya Dita dan seorang sopir taksi," beber Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Bareskrim Polri, Kombes Hadi Ramdani saat dihubungi, Kamis (11/2/2016).
Hadi membeberkan, dua teman Dita yang diperiksa berinisial DS dan P. Keduanya bertemu Dita di sebuah kafe di kawasan Jakarta Pusat saat peristiwa terjadi. Seorang saksi lain berinisial P diketahui sopir taksi Express.
Sementara itu, Masinton Pasaribu belum akan diperiksa dalam waktu dekat. Pemeriksaan terhadap politikus PDI Perjuangan menunggu seluruh keterangan saksi lengkap.
"Keterangan saksi lengkap baru panggil," beber Masinton.
Sebelumnya, Dita melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri atas dugaan penganiayaan. Tenaga ahli Masinton ini memenuhi panggilan Bareskrim, Kamis 4 Februari. Saat hadir di Bareskrim Dita tak menjawab satu pun pertanyaan pewarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)