Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Ajudan Ferdy Sambo Mengaku Disodorkan Draf BAP Rekayasa

Tri Subarkah • 31 Oktober 2022 21:16
Jakarta: Ajudan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, Adzan Romer, mengaku sempat disodori draf berita acara pemeriksaan (BAP) saat pemeriksaan awal terkait penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Ketika itu, pemeriksaan dilakukan penyidik Polres Jakarta Selatan dan berlangsung di Gedung Divisi Propam Polri.
 
Menurut Romer, draf BAP yang disodorkan ke hadapannya sudah disertakan dengan jawaban. Ia mengaku salah satu jawaban draf BAP itu adalah bahwa dirinya tidak mendengar suara tembakan dari dalam rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.
 
"Jadi seputar pertanyaan itu sudah ada (jawabannya)," kata Romer di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2022.

"Sudah ada pertanyaan yang sudah ada jawabannya, begitu?" tanya jaksa penuntut umum.
 
"Kurang lebih seperti itu," jawab Romer.
 

Baca: PRT Ferdy Sambo Cabut Keterangan soal Anak Keempat Putri Candrawathi


Salah satu cerita yang sudah diskenariokan dalam BAP, lanjut Romer, adalah mendengar atau tidak suara tembakan dari rumah dinas Ferdy Sambo. Draf BAP yang menurutnya terpaksa ditandatangani itu menjelaskan bahwa ia tidak mendengar bunyi tembakan.
 
Kendati demikian, ia memastikan bahwa keterangannya dalam BAP saat itu berbeda dengan yang disampaikan di ruang sidang saat ini. Romer mengaku bahwa dirinya mendengar suara tembakan dari dalam rumah Ferdy Sambo sebanyak lima kali.
 
Selain itu, Romer juga mengaku sempat dipasangkan alat perekam saat bersaksi dalam penyidikan oleh Bareskrim Polri. Hal ini diungkap Romer saat ditanya oleh penasihat hukum Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy.
 
Mulanya, Ronny mempertanyakan soal ada tidaknya ancaman yang ditujukan ke Romer dan keluarga. Padahal, saat itu Romer sudah mengikuti skenario versi Sambo. Romer sendiri mengaku takut dengan Ferdy Sambo.
 
"Siap, takut (dengan Sambo)," kata Romer.
 
Menurut Romer, dirinya merasa terancam saat memberikan kesaksiannya di lantai 3 Gedung Bareskrim Polri. Romer mengatakan penyidik yang memeriksa memergokinya membawa alat perekam.
 
"Yang periksa saya itu berbicara, 'Kamu bawa alat perekam ya?' 'Siap tidak.' 'Apa itu yang merah-merah di bandan kamu seperti laser?' Terus dimatikan lampunya sama bapak itu, langsung dicabut," beber Romer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan