Jakarta: Tersangka kasus korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe meminta keringanan untuk bisa berobat ke Singapura. Ia mengaku masih sakit sehingga tak bisa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, M Rifai Danus, mengeklaim atasannya benar dalam keadaan sakit. Lukas disebut sudah melakukan banyak operasi dalam setahun terakhir.
"Dalam perjalanan ini kan sakit kemudian sembuh sakit sembuh, setahun terakhir setelah beliau melakukan operasi, tiga operasi besar," kata Rifai di Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua di Jakarta, Senin, 26 September 2022.
Gubernur Papua Lukas Enembe. MI/Mohamad Irfan
Rifai mengatakan Lukas Enembe sudah melakukan operasi jantung, pankreas, dan mata. Kini ia sibuk berobat di Singapura usai melakukan tiga operasi.
"Rutin pengobatan sejak tahun 2021 di Singapura, secara rutin melakukan terapi," ujar Rifai.
Rifai mengatakan Lukas Enembe biasanya bergegas ke Singapura jika merasakan sakit. Menurut dia, cuma dokter di Singapura yang bisa menangani Lukas.
"Jadi, istilahnya charge-nya di sana. Jadi sakit ini kemudian charge di sana, kembali lagi aktif, jadi perjalanan beliau untuk apa namanya, berobat sudah terjadwalkan," tutur Rifai.
Lukas Enembe seharusnya menjalani pengobatan di Singapura beberapa waktu lalu. Namun, penetapan tersangka dan pencegahan kepadanya menahannya untuk berobat ke luar negeri.
Lukas Enembe tidak penuhi panggilan KPK
Lukas Enembe tak memenuhi panggilan KPK hari ini, 26 September 2022. Alasannya, masih sakit.
"Syarat orang memberi keterangan itu harus sehat. Kalau sakit gimana mau kasih keterangan," kata Stefanus Roy Rening.
Stefanus meminta KPK memahami kondisi Lukas Enembe. Lembaga Antikorupsi bahkan ditantang melakukan pembuktian terkait kondisi kesehatan Lukas di Papua.
"Kita cari solusi dokter KPK dan dokter pribadi periksa Bapak (Lukas Enembe) baik baik," ujar Stefanus.
Jakarta: Tersangka kasus korupsi Gubernur Papua
Lukas Enembe meminta keringanan untuk bisa berobat ke Singapura. Ia mengaku masih sakit sehingga tak bisa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK).
Juru bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, M Rifai Danus, mengeklaim atasannya benar dalam keadaan sakit. Lukas disebut sudah melakukan banyak operasi dalam setahun terakhir.
"Dalam perjalanan ini kan sakit kemudian sembuh sakit sembuh, setahun terakhir setelah beliau melakukan operasi, tiga operasi besar," kata Rifai di Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua di Jakarta, Senin, 26 September 2022.
Gubernur Papua Lukas Enembe. MI/Mohamad Irfan
Rifai mengatakan Lukas Enembe sudah melakukan operasi jantung, pankreas, dan mata. Kini ia sibuk berobat di Singapura usai melakukan tiga operasi.
"Rutin pengobatan sejak tahun 2021 di Singapura, secara rutin melakukan terapi," ujar Rifai.
Rifai mengatakan Lukas Enembe biasanya bergegas ke Singapura jika merasakan sakit. Menurut dia, cuma dokter di Singapura yang bisa menangani Lukas.
"Jadi, istilahnya
charge-nya di sana. Jadi sakit ini kemudian
charge di sana, kembali lagi aktif, jadi perjalanan beliau untuk apa namanya, berobat sudah terjadwalkan," tutur Rifai.
Lukas Enembe seharusnya menjalani pengobatan di Singapura beberapa waktu lalu. Namun, penetapan tersangka dan pencegahan kepadanya menahannya untuk berobat ke luar negeri.
Lukas Enembe tidak penuhi panggilan KPK
Lukas Enembe tak memenuhi panggilan KPK hari ini, 26 September 2022. Alasannya, masih sakit.
"Syarat orang memberi keterangan itu harus sehat. Kalau sakit gimana mau kasih keterangan," kata Stefanus Roy Rening.
Stefanus meminta KPK memahami kondisi Lukas Enembe. Lembaga Antikorupsi bahkan ditantang melakukan pembuktian terkait kondisi kesehatan Lukas di Papua.
"Kita cari solusi dokter KPK dan dokter pribadi periksa Bapak (Lukas Enembe) baik baik," ujar Stefanus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)