Jakarta: Polisi menyebut tersangka kasus penipuan dan pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki melarang para tenaga kerja korban penipuannya bertemu keluarga saat tiba di Indonesia. Wowon sudah menyiapkan rumah kontrakan di Cianjur, Jawa Barat, untuk para TKW tersebu, yang juga bakal tempat untuk membunuh korban.
"Disediakan tempat tapi semuanya enggak tahu (mau dieksekusi)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, ketika dihubungi, Sabtu, 28 Jnauari 2023.
Panjiyoga juga melarang para TKW memberi tahu hubungan keduanya kepada orang lain. Wowon mengancam para korban jika nekat memberi tahu.
"Jadi (korban) berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka. Mendoktrinnya seperti itu semuanya," kata Panjiyoga.
Polisi menemukan aliran dana sebesar Rp1 miliar dari para TKW dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs. Polisi juga menemukan 11 TKW yang menjadi korban penipuan. Mereka rutin mengirimkan gaji mereka setiap bulan ke rekening atas nama tersangka Dede dengan iming-iming akan digandakan oleh Wowon.
Identitas 11 orang TKW ini yakni Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene serta Sulastini. Dari 11 orang itu, dua di antaranya, yakni Farida dan Siti, sudah tewas di tangan Wowon cs.
Salah satu korban penipuan, Aslem, mengaku dilarang pulang ke kampung halamannya oleh Wowon. Bahkan, ketika orang tuanya meninggal dunia.
"Saya dilarang pulang, saya mau pulang nggak boleh. Sampai orang tua saya meninggal saya enggak bisa lihat," ujar Aslem.
Aslem begitu menyesal setelah mengetahui dirinya menjadi korban penipuan Wowon. Bukan hanya kehilangan uang, Aslem bahkan tidak bisa memeluk kedua orang tuanya untuk terakhir kali.
"Saya dua kali pulang, tapi enggak ke Karawang. Saya ke Cianjur, karena saya dilarang menghubungi keluarga. Enggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orang tua saya meninggal dua-duanya saya enggak bisa ketemu untuk terakhir kalinya," kata Aslem sambil terus menangis.
Aslem menuruti perintah Wowon. Sebab, ia takut akan ancaman pria yang dikenal juga dengan nama Aki Banyu itu.
"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau ngasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," kata Aslem.
Aslem mengaku telah mengirimkan uang senilai Rp285 juta kepada Wowon melalui rekening tersangka Dede Solehudin. Uang tersebut adalah hasil keringatnya bekerja sebagai TKW di Dubai selama 6 tahun.
"Saya pulang enggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," tutur Aslem sambil berurai air mata.
Jakarta: Polisi menyebut tersangka kasus penipuan dan
pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki melarang para tenaga kerja korban penipuannya bertemu keluarga saat tiba di Indonesia. Wowon sudah menyiapkan rumah kontrakan di Cianjur, Jawa Barat, untuk para TKW tersebu, yang juga bakal tempat untuk membunuh korban.
"Disediakan tempat tapi semuanya enggak tahu (mau dieksekusi)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, ketika dihubungi, Sabtu, 28 Jnauari 2023.
Panjiyoga juga melarang para TKW memberi tahu hubungan keduanya kepada orang lain. Wowon mengancam para korban jika nekat memberi tahu.
"Jadi (korban) berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka. Mendoktrinnya seperti itu semuanya," kata Panjiyoga.
Polisi menemukan aliran dana sebesar Rp1 miliar dari para TKW dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer
Wowon cs. Polisi juga menemukan 11 TKW yang menjadi korban penipuan. Mereka rutin mengirimkan gaji mereka setiap bulan ke rekening atas nama tersangka Dede dengan iming-iming akan digandakan oleh Wowon.
Identitas 11 orang TKW ini yakni Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene serta Sulastini. Dari 11 orang itu, dua di antaranya, yakni Farida dan Siti, sudah tewas di tangan Wowon cs.
Salah satu korban
penipuan, Aslem, mengaku dilarang pulang ke kampung halamannya oleh Wowon. Bahkan, ketika orang tuanya meninggal dunia.
"Saya dilarang pulang, saya mau pulang nggak boleh. Sampai orang tua saya meninggal saya enggak bisa lihat," ujar Aslem.
Aslem begitu menyesal setelah mengetahui dirinya menjadi korban penipuan Wowon. Bukan hanya kehilangan uang, Aslem bahkan tidak bisa memeluk kedua orang tuanya untuk terakhir kali.
"Saya dua kali pulang, tapi enggak ke Karawang. Saya ke Cianjur, karena saya dilarang menghubungi keluarga. Enggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orang tua saya meninggal dua-duanya saya enggak bisa ketemu untuk terakhir kalinya," kata Aslem sambil terus menangis.
Aslem menuruti perintah Wowon. Sebab, ia takut akan ancaman pria yang dikenal juga dengan nama Aki Banyu itu.
"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau ngasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," kata Aslem.
Aslem mengaku telah mengirimkan uang senilai Rp285 juta kepada Wowon melalui rekening tersangka Dede Solehudin. Uang tersebut adalah hasil keringatnya bekerja sebagai TKW di Dubai selama 6 tahun.
"Saya pulang enggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," tutur Aslem sambil berurai air mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)